Memang sangat menarik bagi kita yang tertarik untuk mengamati perkembangan kecenderungan yang terjadi terkait Schema Kerjasama atau Kerjasama Investasi maupun partisipasi dalam suatu kegiatan Bisnis di Indonesia, termasuk dalam bidang kegiatan usaha melakukan Explorasi, Exploitasi dan Pengembangan serta Produksi dari Migas – sebagai kekayaan yang dilimpahkan oleh ALLAH Sang Maha Pencipta di bumi Indonesia.
Mengingat bahwa di Dunia belahan Asia Tenggara khususnya Indonesia, dimana masyarakatnya kebanyakan masih kental dengan keyakinan adanya ALLAH sebagai Maha Pencipta dari Kehidupan ini, maka sebagai orang yang beriman kepada ALLAH kita yakin bahwa karena Rachmat ALLAH, diciptakan Langit dan Bumi dan segala sesuatu yang ada diantara keduanya termasuk didalam Bumi segala Kekayaan Sumber ALAM – Migas.
Migas ini proses pembentukannya menurut Ahli Geologi terbentuk selama lebih dari 350 Juta tahun, dimana Gas dan Minyak terbuat dari segala Plankton – Fossil dari makhluk hewan, manusia serta tanaman yang terpendam dan terperas di kedalaman Bumi, dengan tekanan yang tinggi dan suhu panas yang tinggi, dan akan diproses menjadi Gas dan Minyak.
Bagi kita yang beriman, maka sesuai dengan Firman ALLAH kita berkeyakinan bahwa karena Rahmat dan Kasih Sayang ALLAH, Sumber Kekayaan Alam Migas memang diperuntukan oleh ALLAH untuk kita manusia sebagai keperluan kehidupan kita khususnya sebagai “Energi” yang dapat menggerakan Mesin Kendaraan Mobil, Motor maupun Pesawat Terbang, Mesin Pabrik, maupun Pembangkit Listrik untuk kemaslahatan dan kemudahan manusia didalam kehidupan didunia ini.
Tanda-tanda kebesaran dan kekuasaan ALLAH ini, hanyalah dapat diyakini oleh Manusia yang beriman kepada ALLAH, agar kita pandai bersyukur kepada ALLAH. Kita sebagai orang yang beriman harus yakin dan mau membaca ayat ayat kebesaran ALLAH ini melalui Firman ALLAH dalam Kitab Suci Al Quran sebagai Petunjuk dan peringatan yang disampaikan oleh Rasul dan Nabi Penutup yaitu Rasul Mohammad S.A.W. , dimana sebelum beliau sudah ada banyak Rasul dan Nabi yang diutus oleh ALLAH untuk menyampaikan Petunjuk, peringatan dan kabar gembira, agar kita hanya menyembah dan mengabdi kepada ALLAH Yang Maha Esa dan tidak kepada ilah lainnya selain ALLAH atau disebut Ketauhidan.
Adapun orang yang tidak beriman kepada ALLAH, hanyalah Fokus kepada pendalaman dan penerapan “Ilmu Pengetahuan” mengenai Sumber Kekayaan Alam ini, termasuk proses penggalangan dana, serta managemen pengelolaan teknologi serta peningkatan Sumber Daya Manusianya guna meng- eploitasi, meng-eksplorasi dan produksi Migas, tanpa dikaitkan bahkan sama sekali tidak mau mengkaitkan dengan pertanyaan mendasar Kenapa SemuaKeKayaan Alam itu ada dan apakah ada Zat Yang menciptakan terjadinya MIGAS melalui suatu proses dan untuk Siapa Kekayaan alam ini diperuntukan ? Apalagi mengkaitkan dengan adanya Grand Design Rekayasa Penciptaan Sumber Alam Migas melalui suatu Proses yang diCiptakan oleh ALLAH serta pertanggung jawaban didalam cara memperoleh Wilayah Lapangan yang berpotensi mengandung Deposit Fossil Migas, meng- eksplorasi, mengelola, memproduksi Sumber Kekayaan Alam Migas ini kepada ALLAH pada hari Akhirat, yaitu apakah melalui proses pendudukan suatu daerah dengan cara yang diRidhoi oleh ALLAH ataukah melalui cara pemaksaan dengan merebut dan merampas suatu Wilayah yang mengandung Potensial Deposit Migas melalui cara yang merugikan penduduk dimana Potensi Deposit Migas itu berada, dengan cara mengadu domba diantara penduduk di Wilayah tersebut, seperti terindikasi terjadi di Wilayah Timur Tengah, sehingga terjadi ketidak stabilan keamanan regional.
Dalam Era Digital dan Era Media Internet yang serba cepat informasi dari data dan informasi dari segala belahan dunia ini, maka dari sudut Pandangan Keimanan adalah sudah “tidak dapat menjadi alasan” lagi bagi kita manusia untuk tidak tergerak dan terbuka Qalbu hati kita untuk melihat Asal Usul Sumber Kekayaan alam Migas, bukan hanya dengan mata phisik melainkan dengan mata hati, serta mendengarkan dengan bukan hanya telinga phisik melainkan dengan telinga hati yang kesemuanya difilter oleh Qalbu hati kita yang terdapat di Jantung phisik kita maupun Qalbu, guna membaca dan mendengarkan Firman ALLAH sebagai Petunjuk kepada manusia selama berada didunia sesuai dengan Firman ALLAH didalam Kitab Suci Al Quran.
Dalam Kitab Suci ALLAH maupun Hadist, menurut Tausyiah yang mendalami Ilmu Agama Islam, maka kita sebagai anak Adam, diingatkan bahwa elemen Roh, dari setiap diri manusia, adalah diciptakan oleh ALLAH, tanpa campur tangan maupun proses manusia, sehingga karena ALLAH adalah Maha Suci, maka Roh kita juga adalah suci;
Menurut Al Quran dan hadist Rasul Mohammad S.A.W, kita dapat peroleh keterangan bahwa “Roh” kemudian ditiupkan oleh Malaikat (dalam kapasitas sebagai Petugas ALLAH) ke dalam Tubuh Phisik kita, setelah masa tercapainya kesempurnaan dari Phisik manusia pada masa 4 Bulan dirahim Ibu kita, sehingga Tubuh Phisik kita yang diciptakan ALLAH dari elemen “Materi Tanah / Lumpur Hitam” maupun “Nuftah” (proses campuran Sperma dan Ovum”) 40 Hari Pertama, kemudian pada 40 hari kedua, akan berbentuk “alaqa”, dan proses 40 hari ketiga akan ditiupkan Roh oleh malaikat ke phisik tubuh anak Adam.
“Roh” yang telah ditiupkan kedalam Tubuh Phisik kita, yang disempurnakan oleh ALLAH Maha Pencipta, pada masa 4 Bulan, ini akan diilhami dengan Taqwa, sehingga sesuai Surat As Syams Ayat 8 dari Kitab Suci Al Quran, Surat As Syams ayat 8, ALLAH berfirman :
Faalhama wa fujuraha wa Taqwaha : terjemahan Bahasa Indonesia : Maka DIA (ALLAH) mengilhamkan (kepada setiap manusia) jalan kefasikan dan jalan ketaqwaan.
Roh ini yang telah ditiupkan kedalam Tubuh phisik kita akan disebut sebagai “Nafs” dan “bukan Roh” dalam Kitab Suci AL Quran.
Adapun Phisik Badan kita yang berasal dari Tanah ada unsur Fujuraha, karena ada campur tangan manusia dalam proses terjadinya Nuftah ini, sedangkan Roh karena berasal dari Ciptaan ALLAH sendiri tanpa adanya proses campur tangan manusia akan bersifat suci yaitu Taqwa.
Elemen “Nafs” ini dan “Bukan Roh” yang nantinya akan kembali kepada ALLAH melalui proses merasakan mati dan kembali kepada ALLAH, sedangkan Phisik Tubuh yang wafat, akan kembali dikubur ke dalam “Tanah” yang berada di Bumi, sesuai Firman ALLAH sebagaimana diterangkan oleh Ahli Tafsir Ustad Adi Hidayat dalam You Tube Penciptaan manusia, https://www.youtube.com/watch?v=froIM51rWO8 yang bisa kita dengarkan, sehingga kita sebagai manusia termasuk di Indonesia, dapat memperoleh informasi penting ini antara lain dari mendengarkan Tausyiah dari Ustad Adi Hidayat, yang menurut Penulis sangat memberikan “Pencerahan Pengetahuan Mengenai Asal Usul Penciptaan kita semua sebagai Manusia oleh ALLAH Yang Maha Pencipta.
Menurut Firman ALLAH dalam Kitab Suci AL Quran, nanti disaat Hari Akhirat, maka akan ditiupkan Trompet Sangkala, dimana seluruh manusia akan dibangkitkan kembali dari dalam kuburannya, dimana yang akan bicara, untuk menyaksikan segala perbuatan kita adalah seluruh tangan dan kaki kita dimana mulut kita tidak bisa bicara lagi. Masing-masing manusia akan diberikan Kitab Catatan amal perbuatannya, yang telah tercatat semua perbuatan baik maupun buruknya, dimana tidak ada yang tidak tercatat meskipun amal kita sekecil elemen yang paling kecil – zarah atau bijih sawi atau atom.
Selama kita hidup didunia maka, kita telah diberitahukan oleh ALLAH melalui Kitab Suci Al Quran maupun Hadist, bahwa Syetan akan senantiasa berusaha untuk membisikan bisikan kejahatan kepada manusia, berasal dari Iblis yang dibuat oleh ALLAH dari elemen Api, dimana Iblis ini sombong tidak mau menuruti perintah ALLAH untuk tunduk kepada manusia, karena merasa lebih Senior maupun merasa lebih tinggi dari manusia yang dibuat ALLAH dari Tanah Lumpur hitam. Adapun Malaikat yang dibuat ALLAH dari elemen “Cahaya” akan membisikan bisikan ” Kebaikan” kepada setiap manusia.
Dari Uraian ringkas diatas, maka kita dapat peroleh bahwa Bumi itu beserta segala isinya termasuk “Minyak dan Gas” yang terbuat dari “Fossil – Plankton” yaitu Manusia, Hewan dan Tanaman (yang diciptakan oleh ALLAH, sesuai Firman Allah dalam Kitab Suci Al Quran), dan karena sudah pada mati dan terpendam di kedalam Bumi, maka dengan Proses melalui suhu panas yang tinggi dan tekanan yang tinggi, maka berproses selama jutaan Tahun menurut Ahli Geologi, menjadi Minyak dan Gas, yang terjebak dalam “Lapisan-lapisan Sedimentary Rock” menjadi Sumber Energi bagi manusia.
Fakta kenyataan Ilmu Pengetahuan Geologi ini dari Kacamata Keimanan, jelas menunjukkan adanya Tanda-tanda Kebesaran dan Kekuasaan ALLAH bagi mereka yang mau berfikir dengan akal sehat serta Qolbu Keimanan sebagai Hidayah Petunjuk dari ALLAH kepada orang yang beriman sesuai kehendak ALLAH.
Begitu juga segala binatang dan tanaman yang berjuta tahun hidup dilautan, jika mereka telah mati atau punah, akan tenggelam kebawah dasar laut dan terpendam dikedalam pasir.
Sungai akan membawa batuan Rock dan pasir ke Lautan. Lapisan dari Rock Batuan dan pasir akan ditekan secara kencang dan berproses membentuk Lapisan Sedimentary Rock. Dalam jutaan tahun pasir tersebut akan menjadi Batuan Rock. Karena Suhu Panas yang Tinggi serta Suhu Panas yang tinggi akan merubah tanaman dan binatang tersebut menjadi Minyak dan gas.
Tugas dari Para Ahli Geologi inilah yang akan bekerja keras untuk mencari batuan ini dari survey atas Lapisan Rock dengan melakukan Pengeboran Explorasi dan mengambil Sampel Batuan yang akan menunjukan lapisan Sedimentary Rock tersebut, dimana Minyak dan Gas akan terjebak dalam pori lubang Sedimentary Rock tersebut
Dengan uraian ringkas diatas, dari Kacamata Keimanan, kita sebagai orang yang beriman harus patut “bersyukur kepada ALLAH” bahwa kita masih diberikan kesempatan ALLAH untuk hidup untuk mau segera “ber- Tobat dan Hijrah ke Jalan ALLAH” sebelum Nafs kita berada di Tenggorokan dan Kerongkongan Phisik kita karena hendak diCabut Nafs kita oleh Malaikat Maut.
Selanjutnya sesuai petunjuk ALLAH dalam Kitab Suci ALLAH, Al Quran, diterangkan oleh ALLAH bahwa Semua Ciptaan ALLAH dialam Semesta ini termasuk Bumi dan Langit dan segala sesuatu yang ada diantara Keduanya, adalah semata-mata diciptakan oleh ALLAH untuk kita manusia, selama kita hidup didunia, agar kita pandai “bersyukur atas Nikmat ALLAH” dan terhindar dari Kekufuran Nikmat ALLAH, mumpung “nafs” kita belum berada ditenggorokan- kerongkongan Tubuh Phisik kita, karena hendak dicabut oleh Malaikat Maut, sesuai perintah ALLAH.
Maka, kita harus memilih untuk senantiasa mendekatkan diri kita kepada ALLAH, agar kita jangan tersesat dan menyesal di hari Akhirat sebagai Hari Keadilan atas segala perbuatan kita sebagai manusia selama kita berada didunia, karena percaya atau tidak, pada kenyataannya dari Kacamata Keimanan bahwa :
ada makluk Setan yang akan senantiasa berusaha untuk membisikan bisikan yang buruk, sesuai dengan Firman ALLAH bahwa Setan adalah “musuh kita yang nyata”, sehingga kita harus senantiasa mohon pertolongan kepada ALLAH untuk senantiasa “Ingat” kepada ALLAH yang telah menciptakan semua Bumi dan Langit termasuk Sumber Kekayaan Alam yang disediakan ALLAH melalui proses terpendamnya Plankton (Tamanan, Hewan, Manusia) dikedalam Bumi dengan suhu panas yang tinggi dan tekanan yang tinggi) untuk di-explorasi, di-ekspoitasi, dan diproduksi oleh Manusia lewat Ilmu Pengetahuan, Teknologi termasuk Penyediaan Rekayasa Modal untuk dapat melakukan proses pemanfaatan dari Sumber Kekayaan Alam tersebut untuk kesejahteraan manusia khususnya dilokasi Sumber Kekayaan Alam itu Ter-deposit.
Berdasarkan Landasan Cahaya Nur Ilahi ini, maka apapun Schema yang dibuat oleh Pemerintah dengan Para Kontraktor Migas maupun Pertambangan Umum, di Bumi Indonesia, maka Para Investor dan Pemain Migas, Khususnya Pemerintah yang berwenang serta Legislatif didlam membuat Undang-undang serta Peraturan Migas dan Kebijakannya , harus ingat bahwa Kekayaan ALAM ini diciptakan oleh ALLAH, dan didistribusikan di Wilayah Minyak dan Gas di Indonesia, tentunya adalah diperuntukan kepada kita manusia khususnya dibumi Indonesia, dimana pengelolaan managemen, maupun segala macam bentuk Schema Kerjasama dan Investasi, tentunya diserahkan kepada Manusia khususnya manusia yang berakal di Indonesia ini.
Maka dengan kesadaran ini, kaum yang Beriman di Jajaran Legislatif maupun Eksekurtif, dalam proses pembuatan Undang- Undang dan Peraturan maupun Kebijakan terkait dengan Pengelolaan Sumber Kekayaan Migas di Indonesia, yang merupakan Produk Politik harus secara Cakap dan Penuh Kesadaran untuk dapat memberikan “Jaminan kesempatan secara Adil dan Merata kepada Seluruh Lapisan Masyarakat Indonesia” untuk dapat meningkatkan Kwalitas hidup mereka, khususnya dapat dengan Skala Prioritas meningkatkan :
Kesempatan Mendapatkan Kesinambungan Pendidikan Keilmuan baik dunia dan akhirat, Kesehatan Keimanan, Phisik, Mental, Kecukupan Sandang – Pangan, Papan Perumahan, Transportasi yang Aman, Nyaman, Cepat maupun Jaminan Memperoleh Keadilan atau istilah populernya mendekati “Masyarakat Adil dan makmur dan sejahtera, bagi Seluruh Masyarakat Indonesia, sesuai Undang Undang Dasar 45 termasuk Pasal 33 ayat 3 serta ketentuan dalam Undang-undang Dasar 45, yang menetapkan dan membebankan kepada Negara untuk Menjamin Terlaksananya Kesejahteraan Masyarakat Indonesia dalam Pengelolaan Sumber Kekayaan Alam tersebut.
Dalam fakta kenyataannya, Indonesia harus bisa meningkatkan Ilmu Pengetahun baik untuk mendeteksi, meng-eksplorasi, meng-ekploitasi dan memproduksi Sumber Kekayaan Alam Migas tersebut, yang tidak akan dapat Ter – Perbaharui, termasuk membuat Undang-undang, Peraturan Migas yang dapat memberdayakan Modal, Teknologi, Managemen, Keahlian Sumber Daya Manusianya, didalam mengelola Sumber Kekayaan Alam Migas tersebut.
Yang jelas Perusahaan Kontraktor Migas karena memang merupakan Perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha untuk mengejar keuntungan dari usaha dalam Bidang Migas, karena memang demikianlah sifat alamiah dari suatu Perusahaan Kontraktor Migas, dimanapun mereka melakukan kegiatan Usaha Migas, maka Pemerintah Indonesia yang harus cakap untuk dapat membuat Undang-Undang Peraturan maupun Kebijakan di Level Pembuat Peraturan – dengan membuat Schema Kerjasama Investasi maupun Partisipasi atau Bagi Hasil Gross Split antara SKKMIGAS maupun rencana Pembentukan Holding MIGAS – BUMN dengan Investor Perusahaan Kontraktor Migas sedemikian rupa yang dapat Memaksimalkan Jaminan Kesejahteraan Masyarakat Indonesia yang dikaruniai Kekayaan Migas yang tidak terbaharui sesuai Konsep Amanah bahwa Sumber Kekayaan Alam Migas adalah milik Seluruh Rakyat Indonesia yang berbeda dengan Konsep Kepemilikan Sumber Kekayaan Migas oleh Pemilik Tanah diatas Lokasi Deposit Migas seperti dianut di Negara lain misalnya Amerika Serikat, dimana secara Individu maupun Korporasi berhak Memilki Deposit Migas yang berada dibawah Tanah yang dimilki Individu atau Swasta tersebut .
Jakarta, 28 Maret 2018 dedit 29 Maret 2018
Agung Supomo Suleiman