Syukur ALHAMDULILLAH, Penulis masih diberi kesempatan dan diberikan oleh ALLAH S.W.T. Yang Maha Pencipta Kehidupan didunia ini, untuk bisa diizinkan masih hidup dan bernafas didunia ini selama lebih dari 67 Tahun.
Sebagaimana kita ketahui ALLAH Yang Maha Kuasa Maha Pengasih dan Maha Penyayang telah menginformasikna kepada kita di Surat Insan (manusia) Surat ke -76 dari Kitab Suci AL Quran, dengan sebuah pertanyaan yang ditujukan kepada kita manusia dalam Ayat 1 dari Surat Insan ini :
Referensi: https://tafsirweb.com/11729-surat-al-insan-ayat-1.html
76 Surat Insan dari Kitab Suci AL Quran.
Surat Al-Insan Ayat 1
هَلْ أَتَىٰ عَلَى الْإِنْسَانِ حِينٌ مِنَ الدَّهْرِ لَمْ يَكُنْ شَيْئًا مَذْكُورًا
Arab-Latin: Hal atā ‘alal-insāni ḥīnum minad-dahri lam yakun syai`am mażkụrā
Terjemahan :
Bukankah telah datang atas manusia satu waktu dari masa, sedang dia ketika itu belum merupakan sesuatu yang dapat disebut?
Terjemahan Tafsir Bahasa Indonesia (Isi Kandungan)
1. Telah berlalu waktu yang panjang atas manusia sebelum ruh ditiupkan padanya, di mana saat itu dia bukan merupakan sesuatu apa pun yang dapat disebut, dan tidak diketahui jejaknya.
https://tafsirweb.com/11730-surat-al-insan-ayat-2.htm
Terus pada ayat ke-2 dari Surat Insaan ini ALLAH berfirman :
Surat Al-Insan Ayat 2
إِنَّا خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ مِنْ نُطْفَةٍ أَمْشَاجٍ نَبْتَلِيهِ فَجَعَلْنَاهُ سَمِيعًا بَصِيرًا Arab-Latin:
Innā khalaqnal-insāna min nuṭfatin amsyājin nabtalīhi fa ja’alnāhu samī’an baṣīrā
Terjemahan
Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur yang Kami hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan), karena itu Kami jadikan dia mendengar dan melihat.
https://tafsirweb.com/11730-surat-al-insan-ayat-2.html
Selanjutnya ALLAH berfirman dalam Surat ke- 30 Surat Rum ayat 21 dari Kitab Suci AL Quran.
Referensi :
https://tafsirq.com/30-ar-rum/ayat-21
Surat ke – 30 Surat Rum ayat 21 Kitab Suci Al Quran :
Terjemahannya :
Dan diantara tanda-tanda kekuasaan NYA ialah DIA menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tentaram kepadanya dan dijadikan NYA diantara mu rasa kasih dan sayang.
“Selesai Salin” :
Pelajaran yang dapat kita ambil dari Firman ALLAH diatas antara lain, yang Penulis mencoba simak setelah mendapatkan tausyiah dari para Ulama dan Ustad secara ringkas terangkum dibawah ini.
Berdasarkan keterangan Firman ALLAH, tersebut diatas, kita sebagai insan manusia yang telah diciptakan ALLAH Yang Maha Pencipta, haruslah berusaha untuk senantiasa pandai – pandai bersyukur sebagai umat Islam, yang dibesarkan dan dilahirkan menjadi seorang Muslim, dimana setelah phisik kita tercipta, maka dalam masa 4 Bulan dalam rahim Ibu kita, maka roh yang diciptakan oleh ALLAH akan ditiupkan kedalam tubuh phisik kita yang diciptakan oleh ALLAH sesuai Firman ALLAH didalam Kitab Suci Al Quran dan Hadist Nabi Muhammad S.A.W. sebagaimana seringkali diutarakan oleh para Para Ulama Ahli ilmu agama serta para Ustad antara lain Ustad Adi Hidayat dalam Tausyiah Youtube yang dapat kita temukan di Medsos dalam Era Globalasi internet.
https://www.youtube.com/watch?v=l28EmPef2O8
dimana penyatuan antara Ruh dan Phisik inilah yang kemudian menurut Uztad Adi Hidayat, Ruh yang ditiupkan kedalam Jasad Phisik, oleh ALLAH disebut dengan nama “Nafs”. Memang menarik di Era Internet dan You Tube, maka kita dapat mendapatkan ilmu pengetahuan dari para Uztad antara lain Uztad Adi Hidayat, dimana insan tersebut setelah bercampurnya Ruh dan Phisik dapat mulai bernafas.
Phisik yang terdiri dari materi antara lain tanah dan segala materi yang dimakan oleh Ibu yang mengandung Rahim tempat penyimpanan Nafs, mengandung “Nafsu- Fujur” sedangkan “Ruh” yang diciptakan oleh ALLAH, mempunyai sifat Taqwa, dimana setelah Ruh dan Phisik ini bercampur, maka ALLAH, sesuai Firman ALLAH dalam Surat Asy-Syams Surat 91 Matahari ayat 8, mengilhamkan :
“Fa – Alhamaa fujurahaa Wa Taqwaahaa”,
Terjemahan : Maka ALLAH mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan Ketaqwaannya.
Ayat 9 Qad aflaha man zakkaahaa
Terjemahannya : Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu –
Ayat 10 : Wa Qad khaaba man dassaahaa
terjemahannya
Dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya.
Komentar :
Dengan mengacu kepada Firman ALLAH diatas, sebagai informasi yang mendasar dan penting terkait dengan penciptaan kita sebagai manusia oleh ALLAH, dan yang dapat memberikan pencerahan cahaya kepada kita bahwa ternyata memang setiap dari diri kita manusia mempunyai Potensi untuk Bertaqwa maupun Fujur atau Fasik yaitu menyimpang dari ketaqwaan, karena memang telah diilhamkan oleh ALLAH kepada kita dalam proses penciptaan sebagaimana antara lain dijelaskan oleh ALLAH, sebagaimana terurai diatas.
Nah sekarang sepenuhnya tergantung dari kita sebagai Manusia Insan yang diciptakan oleh ALLAH, dimana manusia ini telah diberikan “kebebasan” untuk dapat memilih diantara kedua potensi Bertaqwa dan Fujur – Fasik, dengan segala akibat konskwensi dari pilihan kita untuk mensucikan jiwa kita dengan mengikuti perintah ALLAH dalam Kitab Suci AL Quran atau kita mengotori Jiwa kita dengan mengikuti “hawa nafsu” kita, dengan mengabaikan segala peringatan dan petunjuk yang telah diberikan oleh ALLAH kepada kita melalui Kitab Suci AL Quran serta Hadist sunnah Nabi Muhammad S.A.W dimana Rasul dan Nabi Muhammad S.A.W. adalah penutup Rasul dan Nabi diakhir zaman ini.
Yang jelas kita sebagai manusia diberikan akal serta qalbu dan diberikan pendengaran dan penglihatan oleh ALLAH yang akan diminta pertanggungan jawaban oleh ALLAH diguanakan untuk apa pendengaran dan penglihatan kita tersebut.
Yang jelas
didalam ajaran keimanan kita sebagai muslim, diberi petunjuk pedoman keimanan untuk mempercayai Gaib yaitu ALLAH yang tidak terlihat maupun para Malaikat dan Syetan yang tidak bisa kita lihat, serta alam sebelum Ruh kita ditiupkan dalam Tubuh Phisik kita, hingga dicabutnya Nafs kita dari tubuh phisik kita untuk kemudian berpindah ke alam khubur, hingga nanti dihidupkan kembali di Hari Kiamat mulai dari Penghancuran semua bumi, bintang, matahari, bulan dan semua alam semesta ini dimana bumi menjadi rata dan mengeluarkan semua isinya dan kemudian ada hari Kebangkitan manusia yang mati dari kuburnya oleh ALLAH untuk mendapatkan Hari Pembalasan di Hari Pembalasan yang banyak sekali tersebut didalam Kitab Suci AL Quran yang kita harus imani sebagai Kitab Suci yang diturunkna oleh ALLAH kepada Rasul dan Nabi Muhammad S.A.W, sebagai Rasul dan Nabi Penutup diakhir zaman ini.
Demikian sekilas renungan pedoman hidup untuk kita resapi dan sadari yang berasal dari Firman ALLAH sesuai dengan tausyiah dari Para Ulama dan Ustad yang perlu sekali kita perhatikan.
Jakarta, 1 Juli 2019 diedit 2 Juli 2019 pagi
Agung Supomo Suleiman