- Catatan Ringkas Dsikusi ILC TV ONE – 19 Mei 2020
TEMA #ILC Lebaran Ala Corona
Penulis beberapa malam lalu hari Selasa 19 Mei 2020 menonton Indonesian Lawyer Club (ILC) di TV One – TEMA #ILC Lebaran A La CORONA.
Analisa Sekilas pandangan atau persepsi dari Papaparan Presentasi Gubernur DKI di ILC dengan Tema #ILC Lebaran A La Corona.
- PENDAHULUAN
Sebelum Penulis memberikan Hasil Catatan Penulis atas Presentasi Gubernur DKI pada ada cara Diskusi di ILC TV One -19 Mei 2020, maka Penulis akan membuat Analisa Sekilas Persepsi Penulis atas Presentasi Gubernur DKI Anies Bawesdan tersebut dibawah ini .
Penulis adalah Independent non Partisan, sehingga tidak dimaksudkan untuk dukung mendukung siapapun, melainkan kesadaran Penulis sebagai Independent Business Lawyer yang peduli untuk menganalisa kejadian aktual dan riil yang terjadi di Masyarakat Wilayah Indonesia khususnya Negara Kesatuan Republik Indonesia serta Warga Jakarta.
Selain itu Penulis sebagai Penganut Muslim, dimana pada Bulan Suci Ramadhan 1441 Hijriah, juga ingin melakukan pembelajaran Ayat Allah atau Ayat Pencipta yang Kauniyah yaitu Mengamati dan mempelajari serta Peduli pada Keadaan Riil dan Nyata yang terjadi Didunia dan Bumi tempat tinggal kita.
Hal ini karena secara Muslim terdapat 2 Ayat dan Firman ALLAH yaitu :
- Ayat Qauliyah yaitu Ayat Firman Kata-kata ALLAH Pencipta dalam Kitab Suci AL Quran, serta
- Ayat Kauniyah yaitu Firman ALLAH dari Hasil Ciptaan dan Kejadian yang terjadi di Dunia termasuk di Indonesia, maupun kejadian Wabah Pandemic Covid 19 yang telah menyebar secara cepat sekali di lebih dari 200 negara di berbagai Belahan Wilayah Dunia yang kita tinggali, dimana seluruh Penduduk Dunia diperkirakan Populasinya berjumlah antara 7 hingga 8 Milyar Manusia.
- ANALISA SEKILAS PERSEPSI CATATAN PENULIS ATAS PRESENTASI GUBERNUR DKI di ILC TVONE TEMA #ILC Lebaran AlaCorona.
Setelah Penulis mengikuti Presentasi dari Gubernur DKI Pak Anies Baswedan, pada acara Diskusi dengan Tema diatas, terlihat Gubernur DKI telah secara cepat melibatkan TEAM Akademis dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia yang dipimpin oleh Dr Pandu Riyono (Note Penulis memperoleh Profile di Website staff.ui.ac.id/priono dimana dinyatakan bahwa Fakultas Public Health ini adalah Dept.Biostatistic and Population).
Team dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (“FKMUI”) ini, didalam memonitor pergerakan Warga di Wilayah Jakarta adalah dengan menggunakan HP Smart Phone.
Data Grafik menunjukkan Trend Penularan Wabah COVID – 19 didaerah wilayah Jakarta semenjak tanggal 15 Maret 2020 pada saat Gubernur DKI, melakukan berbagai Tahapan Pembatasan dan Penutupan yaitu antara lain Penutupan Sekolah -sekolah, Taman Publik yaitu Taman Ria Ancol, Taman Mini, maupun anjuran untuk Stay at Home (Tinggal Dirumah) maupun bekerja dari Rumah (Work From Home) dan Belajar dari Rumah, hingga Bulan April 2020 hingga tanggal 17 Mei 2020;
PHASE PERTAMA
Pada Phase 15 Maret 2020, Gubernur DKI menjelaskan pada saat Phase ini belum ada Ketentuan Menteri Kesehatan untuk melakukan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) tanggal 10 April 2020.
Kita ketahui bersama Gubernur DKI telah mengajukan permohonan PSBB kepada Menteri Kesehatan,
Juga diketahui Presiden R.I Pak Jokowi, beberapa kali menekankan bahwa Keputusan PSBB hanyalah dapat dilakukan oleh Pemerintah Pusat.
Maka terlihat ketanggapan Gubernur DKI, melakukan langkah-langkah Pembatasan /Penutupan Sekolah, Taman Publik maupun Pembatasan Transportasi Umum di Jakarta, berdasarkan Data ILMIAH yang diberikan oleh TEAM FKMUI (Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia), yang menguasai secara Ilmiah Pengetahuan Ilmu Statistik Grafik pergerakan Penyebaran Wabah COVID – 19 termasuk di Jakarta.
Berdasarkan hal diatas, Paparan Presentasi oleh Gubernur DKI memakai Slide Grafik ini.
Grafik menunjukkan Angka pergerakan manusia yang dimonitor dari Smart Phone HP, para pemegang HP, Warga Jakarta, baik
(i) yang Tinggal Di Rumah maupun
(ii) yang bergerak diluar Rumah,
yang berpengaruh pada naik maupun turunnya Penyebaran Wabah Covid 19 di Wilayah Jakarta.
Penulis ingat bahwa Google misalnya seringkali memberitahukan kita Sejarah Lintasan Daerah yang kita lintasi yang dimonitpr dari HP kita,melalui Google Timeline..
Begitu Juga alat misalnya Fitbit, digunakan sebagai Jam yang dihubungkan dengan HP kita melalui Blue Tooth, guna memonitor dan menunjukan pergerakan aktivitas pergerakan Lari, Biking (Gowes) atau Joging serta jalannya kita, yang terbaca di Peta Grafik Perjalanan maupun denyut Jantung kita.
Maka Langkah Gubernur DKI, adalah tepat memanfaatkan Para Ahli Statistik Grafik Pengumpulan dari TEAM AKADEMIS FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS INDONESIA, yang menggunakan Smart Phone HP para Warga Jakarta, guna memonitor dan menujukkan peningkatan dan penurunan penyebaran wabah Covid 19, melalui Angka yang disebut misalnya Rnote, guna memonitor Reproduction Number atau Angka kenaikan dan penurunan tingkat penularan Wabah Covid 19 ini.
- JAKARTA IBUKOTA MERUPAKAN PUSAT BISNIS KEUANGAN, PUSAT PEMERINTAHAN
Gubernur DKI menjelaskan karena
- Provinsi DKI adalah Ibukota dari Negara Kesatuan Republik Indonesia yang merupakan Pusat Bisnis Keuangan, Pusat Pemerintahan, maka Langkah menekan penyebaran kenaikan Angka Peningkatan Penularan dari manusia kemanusia, guna mencegah dan menurunkan Angka Peningkatan RNote dalam 2 Minggu kedepan dari tanggal 22 Mei 2020 hingga 4 Juni 2020, adalah MOMENTUM SANGAT Penting.
- Hal ini penting dilakukan guna dapat tercapainya Penerapan Normal Baru dengan mengikuti Protokol Kesehatan yang ditentukan Gugus Tugas Percepatan Pencegahan Covid 19 di Jakart.a, antara Lain Jaga Jarak, Pakai Masker. Senantiasa Mencuci Tangan.
- GUBERNUR DKI MENGAMBIL PUTUSAN LANGKAH PEMBATAS – PENUTUPAN SEBELUM Keputusan PSBB ditetapkan oleh Menteri Kesehatan.
Terindikasi meskipun PSBB belum diterapkan dengan ketentuan dari Menteri Kesehatan berdasarkan permohonan PSBB oleh Gubernur DKI pada pertengahan Bulan Maret tepatnya 15 Maret 2020, namun Gubermur DKI telah mengambil Langkah – langkah penutupan/Pembatasan pergerakan keluar Rumah, Penutupan Sekolah, Penutupan Taman Umum seperti Taman Ria Ancol, Taman Mini Indonesia, begitu mendengar kabar ada terjangkitnya Pasien Covid 19 yang diumumkan oleh Presiden Jokowi pada tangga; 2 Maret 2020.
Gubernur DKI, menyatakan Keputusan Gubernur DKI diambil untuk Menyelamatkan Jiwa masyarakat Jakarta, yang merupakan tanggung Jawab dari Gubernur DKI.
Karenanya, Gubernur DKI, menegaskan Pengambilan Putusan untuk meminta Warga Jakarta Tetap Tinggal di Rumah, dan menghindari keluar Rumah, guna dapat menekan Grafik Gambar Kenaikan Wabah Covid 19 di Jakarta.
Putusan Gubernur DKI ini bukanlah karena :
-
- Selera Gubernur,
- Selera Menteri maupun
- Selera Siapapun,
melain berdasarkan Data-data Ilmiah yang diperoleh dari TEAM FAKULTAS KESHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS INDONESIA (FKMUI)
Selain data – data diatas, Gubernur DKI menyatakan Data diatas baru sebahagian, dimana banyak data variable lainnya yang dipakai bagi Gubernur DI untuk mengambil Putusan Gubernur dalam mengeluarkan Putusan Gubernur DKI, namun dalam Forum ILC TVONE 19 Mei 2020 tentunya tidak memungkinkan di Presentasikan semua.
Yang jelas semua Data-data Ilmiah diatas, akan mengerucut pada Kesimpulan yang sama yaitu dapat Lebih Cepattya menekan Angka Kenaikan RNote dari Angka RNote 4., sewaktu pertengahan Bulan Maret 2020 menjadi landai atau menurun.
Gubernur DKI, menerangkan setelah 10 April 2020, saat PSBB di keluarkan oleh Menteri Kesehatan, angka Grafik menunjukkan penurunan dari Angka Rnote 4.
PENGERTIAN RNOTE
Pengertian RNote diterangkan jika RNote diatas R1, maka 1 orang menularkan 1 orang, kalau R2, 1 Orang menularkan 2 orang, Angka Rnote 4 menunjukan 1 orang menularkan 4 orang.
Jika Dibawah R1 maka 1 orang kemungkinan kecil menularkan 1 orang lainnya.
Dalam CATATAN Presentasi Gubernur DKI dibawah, akan dijelaskan lebih detail pengertian RNote dan RT.
Grafik dapat menunjukkan Porsi Percentage Warga Jakarta yang memilih memutuskan berada di Rumah selama 2 Bulan semenjak tanggal 15 Maret 2020 berdasarkan Keputusan Aturan Tingkat atau Level Gubernur DKI, untuk Menetap aturan atau anjuran tetap Tinggal di Rumah (Stay at Home), dengan menjaga Jarak Sosial atau Social Distancing, Work From Home (Kerja dari Rumah) berdasarkan Data-Data Ilmiah dari Para TEAM FAKULTAS Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia FKMUI) yang Ahli Pengetahuan menguasai Ilmu Grafik.
SUMBER GRAFIK DATA -DATA ILMIAH dari FKMUI/
Sumber Data Ilmiah diatas menurut Gubernur DKI diperoleh dari HP Smart Phone pergerakan Warga Jakarta.
Menurut pengamatan Penulis, nampaknya Pembuatan Grafik diatas adalah terjadi dari
- Pengumpulan Data -Data pergerakan HP para Warga Jakarta
yang dkombinasikan
- dengan Data terkena Positif maupun Pemantaun dan Pengawasan yang diperoleh dari Pejabat Medis RS dimana Warga Korban dirawat atau diisolasi, maupun Pejabat Kelurahan /RT/RW tempat Tinggal Korban, maupun Pejabat Pemakaman,
sebagai terurai dibawah ini :
(i) pergerakan berkumpulnya manusia atau bergeraknya manusia diluar Rumah, termasuk Warga yang Tinggal di Rumah (Stay at Home), yang diperoleh dari HP Smart Phone, dikombinasikan dengan
(ii) perolehan Data Warga yang terkena :
(a) Positif maupun dalam Pengawasan dan Pemantauan Warga Jakarta, berdasarkan Data Warga yang telah di Rapid Test oleh Petugas Medis di Wilayah Jakarta ,
(c) Warga Jakarta yang meninggal yang diperoleh dari
1) (*Dokter yang mengeluarkan Virus Wafatnya Korban, serta diskripsi Penyakit yang dicatat dalam Visum Kematian,
2) Keterangan Kematian dari RT/RW/KELURAHAN serta Kelurahan tempat tinggal dari Warga yang meninggal dengan Dasar Visum Dokter .
3) Petugas Pemakaman Warga yang Wafat yang memperoleh
aa) Copy keterangan Telah Wafat Korban Positif Covid – 19 baik dari
(aaa) Visum Dokter Menerangkan Kematian Korban karena Positif Covid 19
(bbb) Keterangan Kematian dari Kelurahan /Rt/RW
- KEMUNGKINAN TANGGAL DATA WAFAT KORBAN POSITIF COVID -19 Pertama Secara Resmi sesuai Protokol yang ditentukan Gugus Tugas Penanganan COVID -19 :
Semua data diatas diperoleh terhitung sejak tanggal Meninggalnya Korban Pertama Warga Jakarta, yang Wafat karena dinyatakan Positif Covid -19, oleh
- Petugas Medis Dokter dari Rumah Sakit yang keluarkan Visum Wafatnya Korban Pertama karena Positif
- Petugas Kelurahan /Rt/RW yang mendapatkan Visum Wafat dari Dokter Rumah Sakit tempat diperiksa Kematian Warga Pertama Korban Covid 19
- Pejabat Petugas Pemakaman di Tempat PEMAKAMAN, dimakamnya Korban Pertama Positif Covid 19
setelah TANGGAL DiUMUMKANNYA pertama kali adanya Warga Indonesia di Wilayah Indonesia yang terkena Positif yang diumumkan secara resmi oleh Presiden R.I. Pak Jokowi pada tanggal 2 Maret 2020.
Tentunya Para Ahli juga melihat pengalaman Ahli Statistic Epidemologi Penyebaran Virus Covid 19, di berbagai Negara termasuk Cina, maupun Para AHli dari Eropa, Amerika, serta Negara lainnya.
Bulan Desember 2019 CINA di kota WUHAN pertama kali terjangkit penyebaran Covid 19 sebagai asal mula Epi Centrum Wabah Covid 19 ini,
Penulis perlu menambahkan CATATAN Penting bahwa :
DATA PERGERAKAN WARGA JAKARTA YANG DIMONITOR HP SMART PHONE:
AA) Grafiknya dari Tim FKMUI diambil dari pergerakan Warga Jakarta yang pegang HP Smart Phone, seperti Fitbit utk monitor pergerakan Wrga Jakarta yang dihubungkan dgn HP setiap Warga Jakarta.
Hal ini adalah seperti HP kita yang dimonitor oleh Google atau Penunjuk jalan Waze atau Google Map di Wilayah Jakarta….yg kemudian dpt menunjukan 60% Stay Home, karena Statis HPnya tdk keluar rumah.Sedangkan 40% Warga pakai HP bergerak melakukan kegiatan diluar rumah.
Jadi data ini hanya menunjukan pergerakan Hp pemegang Warga yangg Stay at Home Versus pergerakan pemegang HP warga Jakarta yang lakukan aktifitas pergerakan diluar Rumah.
DATA PENYAKIT MAUPUN MENINGGAL TIDAK TERDETEKSI DARI HP SMART PHONE
BB) Sedangkan data mengenai Orang yg positif kena Covid tergantung data dari
(i)Rumah Sakit serta Tenaga Medis Dokter yang menangani Pasien…atau
(ii) kalau meninggal dari :”Bagian Pemakaman” yang gunakan Protokol Pemakaman Covid. 19 atau keterangan Visum Dokter kematian pasien apakah karena positif atau ada gejala tapi blm keluar hasil test (ii)Pemerintah yg diwakili oleh Gugus Tugas Covid.
Semua ini data dari Phase Pertama 15 Maret 2020 hingga April sampai 17 Mei 2020.
Keputusan Menteri Kesehatan PSBB baru keluar sehingga Gubernur DKI punya dasar Hukum PSBB tgl 10 April 2020. Menurut Grafik Angka peningkatan Wabah angka R4.jadi 1 orang bisa menularkan 4 orang …pada 15 Maret 2020
Namun pada tanggal 1 Mei Angka RNote adalah 1,8, tgl 4 Mei 2020 (1,8), 5 Mei 2020 (1,8) sampai 17 Mei 2020 angka RNotenya 1.11 artinya Reproduction Number di Jakarta sudah mulai stabil pada Akhir bulan Mei 2020 menurun.
Namun jelang dan masuk bulan Puasa naik lagi karena pagi siang tinggal dirumah dan Sore jam 4 pergi..mungkin cari makan buka puasa.
CC) Memang belum kelihatan dari Presentasi Gubernur DKI
Pembagian klaster berdasarkan
(a) UMUR.
Umur Lansia (RENTAN jika ada penyakit jantung,diabetes,paru) dan Muda hingga balita maupun yang masih Kuat Imun Kekebalan tubuhnya atau
(b) GENDER
Laki, perempuan dimana Laki2 lebih banyak korbannya dari wanita di Eropa menurut berita di Medsos atau Website ) atau
(c) STRATA SOSIAL
Golongan Atas, menengah hingga Grass Root bawah.(yg kurang mampu dan tinggal tempat padat rentan penularan)….yg datanya mungkin bisa didapat dari masing2 Kelurahan Setempat.
- CATATAN PRESENTASI GUBERNUR DKI – Anies Bawesdan pada DISKUSI ILC TVONE tanggal 19 Mei 2020. Tema 3ILC TVONE Lebaran a La Corona.
UCAPAN SELAMAT KARNI ILYAS KEPADA GUBERNUR DKI .
Karni Ilyas memberi selamat kepada Pak Gubernur DKI, atas keberhasilan PSBB yang menunjukkan penurunan positif di Jakarta cukup tajam yaitu pertambahan hanya 57 orang positif dari 586 secara Nasional diaman yang meninggal hanya 4 atau 7 orang.
Hal ini merupakan angka yang sangat rendah semenjak Covid 19 melanda Jakarta.
Diharapkan perpanjangan PSBB Insya ALLAH merupakan PSBB yang terakhir.
- PAK KARNI ILYAS TANYAKAN LANGKAH JELANG LEBARAN
Pak Karni Ilyas minta penjelasan kepada Gubernur DKI, apa langkah Gubernur DKI, menjelang Lebaran ini dimasa Pandemic Covid-19 mengingat saat ini, sebelum PSBB berakhir, terlihat penduduk di DKI Jakarta sudah mulai melonggarkan diri dari PSBB, padahal PSBB Pertama yang dikeluarkan Gubernur DKI, dimulai tanggal 10 April 2020 belum dilonggarkan oleh Gubernur DKI.
Fakta ini terlihat di pasar, tempat perbelanjaan , apalagi di jalanan, dimana nampaknya kehidupan sudah normal kembali bagi penduduk Jakarta yang sudah tidak perduli lagi dengan Social Distancing (Jaga Jarak Sosial), dimana mereka hanya disiplin memakai masker saja.
Dengan perkembangan diatas, Pak Karni Ilyas menanyakan bagaimana Policy Gubernur DKI dalam menghadapi Lebaran dimasa Pandemic Covid -19 ini, mengenai :
- mana yang boleh dan mana yang tidak akan dibolehkan, dan
- dibukanya kepada penduduk Jakarta untuk bersilaturahmi .
PENJELASAN GUBERNUR DKI – Anies Baswedan
Menanggapi pertanyaan diatas, Gubernur DKI, pertama menyampaikan terima kasih dan appresiasi kepada Warga di Jakarta dan Jagodetabek (Jakarta Bogor Depok Tanggerang Bekasi) sesungguhnya, yang selama lebih dari 2 bulan, semenjak pertengahan Maret 2020, telah secara konsisten mentaati himbauan serta aturan dari Gubernur DKI untuk berada dirumah dan kerja dari Rumah.
- KUNCI UTAMA TREND MENURUN ANGKA POSITIF DI JAKARTA.
Gubernur DKI menjelaskan penduduk warga Jakarta yang memilih tinggal dirumah, merupakan “kunci keberhasilan” penurunan angka positif di Jakarta terkait trend pengendalian pencegahan Coivid -19.
Tanpa mereka yang memilih tinggal dirumah, Gubernur mengatakan hal ini “tidak mungkin akan terjadi”.
Mereka adalah “Pahlawan” bagi penurunan trend positif diatas.
Menurut Gubernur DKI, ada yang masih belum mentaati dan ada yang menganggap longgar atas PSBB ini, dimana atas mereka ini harus lebih tertib kedepannya.
- KEBERHASILAN PENURUNAN POSISITIF TERGANTUNG WARGA JAKARTA
Gubernur menekanan dan menggaris bawahi, bahwa keberhasilan untuk melanjutkan penurunan Positif ini tergantung dari para warga Jakarta untuk mentaati PSBB ini.
Menurut Gubernur DKI di Medsos terlihat beredar photo-photo dan Video penduduk Jakarta yang tidak berada di Rumah sehingga tidak tinggal di Rumah, dimana sebenarnya yang memphotopun, merekam sama sama melanggar untuk tidak berada di Rumah berada. (CATATAN PENULIS : Namun disisi lain, dengan adanya Warga yang mem-photo langsung dilapangan,kita dapat memperoleh Photo Video Gambaran Nyata, masih ada sebahagian Warga Jakarta yang memilih untuk tidak tinggal di Ruma; Mungkin ini seharusnya tugasnya dari Para Journalis Pers).
- GRAFIK MENUNJUKAN 60% WARGA JAKARTA MEMILIH TINGGAL DIRUMAH.
Namun atas kenyataan fakta diatas, Gubernur DKI, menjelaskan riil persentage yang tinggal di Rumah di Jakarta, dengan menggunakan Tools Ilmu Komunikasi berupa Slide yang menunjukan Grafik dimana Garis yang merah menujukkan Warga Jakarta yang tinggal di Rumah berjumlah 60% dari seluruh warga Jakarta.
Proporsi Warga di Jakarta sejak bulan Maret 2020 yang milih dirumah menunjukkan angka peningkatan yang Signifikan Tinggi.
Gubernur DKI, menjelaskan Grafik kompilasi ini disusun oleh TEAM Akademis dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia yang dipimpin oleh Dr Pandu Riyono (Note Penulis memperoleh Profile di Website staff.ui.ac.id/priono dimana dinyatakan bahwa Fakultas Public Health ini adalah Dept.Biostatistic and Population), yang menggunakan pergerakan HP Smart Phone
Gubernur DKI menargetkan lebih tinggi dari 60%.
Setelah sampai 60% maka akan sulit naik apalagi di bulan Ramadhan.
Ketika bulan puasa memang pagi dan siang Warga Jakata dirumah, namun setelah jam 4.sore mereka ini banyak yang pergi keluar rumah, sehingga memang tidak mudah dan perlu kesadaran untuk pengendaliannya.
Maka Hari – Hari kedepan hal ini menjadi Kunci.
- GRAFIK PRODUKTIVITAS VIRUS COVID – 19
Selanjutnya Gubernur DKI juga menunjukan Grafik / Chart lain yang menunjukkan garis biru menggambarkan penduduk yang ada di Rumah
Angka pergerakan ini menunjukan angka yang meningkat, bila rame-rame berkumpul di Rumah, dimana Angka ini baru muncul setelah 2 Minggu berikutnya.
Maka di Jakarta setelah Maret 2020 Akhir Maret Awal April 2020 terus meningkat dan pada pertengahan April 2020 mencapai “Puncak Kasus” Penularan terkena Covid -19 dan mulai menurun.
Ketika Grafik turun, masuklah bulan Ramadhan;
Dimana ternyata ketika bulan Ramadhan angkanya meningkat lagi karena banyak yang pergerakan keluar warga Jakarta.
Walaupun naik ini belum tentu naik keatas dan bisa jadi turun kebawah.
- HARUS ANTISIPASI LANGKAH KEDEPAN.
Tapi kita harus segera Antisipasi hari-hari kedepan diakhir Bulan Ramadhan sampai awal bulan Syawal jangan berpergian tinggal diRumah sebagaimana kita lakukan dipertengahan Maret 2020 hingga April 2020, dimana Warga Jakarta tinggal di Rumah, sehingga pada phase tersebut angkanya menurun
Angka yang muncul disini merupakan “Hasil sebagai Kerjasama Bersama”.
Jadi pergerakan orang berada di Rumah di pertengahan bulan Maret 2020 berdampak pada penurunan kasus dan April 2020 sampai dengan Mei 2020.
Maka sekarang Warga Jakarta untuk 2 Minggu kedepan mulai 22 Mei 2020 hingga 4 Juni 2020 dijatuhkan pada pilihan antara :
(a) berada tinggal dirumah atau
(b) relaks dan keluar rumah
Kuncinya Makin banyak Warga Jakarta tinggal dirumah makin sedikit penularan Covid 19
- OPSI PILIHAN WARGA JAKARTA yang berjumlah 10 Juta.
Kita Warga di Jakarta, memilih diantara 2 Pilihan diatas.
Kalau pilihan (a) Banyak Warga Jakarta tinggal Di Rumah, maka angka penularan menurun.
Namun jika LEBiH BANYAK Warga Jakarta memilih relaks dan keluar Rumah maka angka penularan bisa jadi seperti yang kita dialami alami peningkatan penularan seperti bulan Maret 2020 ke April 2020
- GRAFIK Gambar “REPRODUCTION NUMBER “
Reproduction Number adalah angka untuk mengukur wabah yang disusun oleh TEAM Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia
Reproduction Number ini ada yang
(i) namanya Rnot, yaitu Angka Re-Production Number disaat permulaan diukur.
(ii) ada yang namanya RT yaitu Reproduction Number setelah rentan waktu tertentu,
Rnot JAKARTA ketika diukur pertengahan Maret 2020, adalah menunjukkan Angka Rnot sekitar 4.
- GUBERNUR DKI LAKUKAN LANGKAH-LANG PENUTUPAN PERTENGAHAN BULAN MARET 2020 ( SEKITAR 15 MARET 2020).
Alhamdulilah ketika bulan Maret 2020 lalu, Gubernur DKI melakukan, langkah –langkah menutup, penutupan Sekolah, Penutupan Tempat Parawisata, semua tempat – Tempat umum di Tutup, kemudian kendaraan Umum dikurangi dan dibatasi.
Kemudian Anjuran Kerja di Rumah mulai dilakukan; Itu semua dilakukan sekitar 15 Maret 2020.
- GRAFIK MENUNJUKKAN REPRODUCTION NUMBER MENURUN
Data GRAFIK Reproduction Number ternyata setelah dilakukan langkah-langkah Penutupan diatas, menunjukan Reproduction Number yang menurun;
Gubernur DKI kemudian menjelaskan : Apa sih Angka Rnot itu 4??
Gubernur DKI Menjawab :
Angka R- nya itu 4 artinya 1 Orang bisa menularkan pada 4 orang
Jika R 3 maka 1 orang bisa menularkan pada 3 orang.
Jadi didalam mengukur sebuah wabah, bila R itu dibawah 1 artinya Potensi menularkan pada orang lain sudah hampir tidak ada, karena R nya dibawah 1
Tapi kalau R nya diatas 1, maka orang itu berpotensi bisa menularkan pada orang lain .
Maka makin tinggi Angka R-nya maka makin tinggi Angka Penularan Covid – 19.
Dalam GRAFIK pada bulan Maret 2020 Angka R menunjukan Angka 4
- MENURUN DRASTIS SEBELUM TANGGAL 10 APRIL 2020 (Tanggal penetapan PSBB.
Namun setelah Gubernur DKI , melakukan Langkah – langkah Pembatasan/ Penutupan diatas, maka Angka R menurun, bahkan menurun Drastis sebelum Jakarta menetapkan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) pada tanggal 10 April 2020.
Pada Akhir PSB pertama dan PSBB kedua dilakukan Grafik Gambarnya melandai
Per 17 Mei 2020 yaitu 2 hari yang lalu, Angka Reproduction di Jakarta menunjukan angka 1,1 (Satu koma Satu)
Tanggal 1 Mei 2020 angka 1,08, 4 Mei 2020 ( 1,8 ), 5 Mei 2020 (1,8) sampai 17 Mei 2020 angka Rnotenya 1.11, artinya Reproduction Number di Jakarta sudah mulai stabil pada bulan Mei 2020 ini.
SITUASI KEDEPAN
Nah sekarang akan seperti apa Situasi Jakarta Kedepan ?
Gubernur DKI menargetkan Pilihannya bukan oleh Pemerintah melainkan oleh 10 Juta Warga Jakarta
Pilihan kita buat bersama2
Untuk kepentingan Warga Jakarta Angka R dibawah 1, sehingga 1 orang tidak berpotensi menularkan kepada orang lain.
Masyarakat merasakan sudah lelah karena tinggal dirumah berarti tidak ada Penghasilan.
Kalau kita sudah kerja luar biasa dengan Berada di Rumah, tentunya tidak nyaman dan tidak ada penghasilan.
Maka untuk Wilayah Jakarta dan Jagodetabek pilihannya Disiplin 14 Hari kedepan maka Insya ALLAH H PSBB akan menjadi “PSBB Penghabisan” karena Angkanya merata atau bahkan turun.
Maka 2 Minggu kedepan harus “KONSISTEN” dan TIDAK BOLEH KENDOR dan RELAKS yang punya Potensi seperti bulan Maret 2020 dan April 2020, dimana kita sudah bekerja keras, artinya Warga Jakarta sudah Tinggal Di Rumah, dan sudah merasakan Ketidak Nyamanan yang luar biasa.
Ini “bukan hanya” Menegakkan Peraturan” melainkan “Harus Membutuhkan Kesadaran”.
KESADARAN UNTUK KITA MENAHAN DIRI 14 hari kedepan
- “PEMERINTAH” HARUS “INSTROPEKSI DAN KONSISTEN”
Maka GUBERNUR DKI menggaris bawahi bahwa kita semua di Pemerintahan
- Harus “INSTROPEKSI”
- Harus KONSISTEN didalam mengirimkan Pesan “Kata Longgarkan itu “tidak ada”
- kata “KURANGI” itu “tidak ada”, Jangan itu dimuncul2 kan
- Kita di PEMERINTAHAN JUGA HARUS KONSISTEN
- JANGAN mengirim pesan yang bercampur, Satu sisi seakan boleh satu sisi seakan dilarang.
Pemerintah Daerah Gubernur DKI di Jakarta senantiasa memberikan pesan bahwa
- PSBB belum selesai
- Tetap Tinggal Dirumah
- Kalau ada yang bertanya Mudik Lokal boleh Tidak jawabnnya Tidak
Yang ada adalah Mudik Virtual, karena dalam Masa PSBB, kita semua dianjurkan untuk tetap berada di Rumah, dan tidak berkegiatan diluar.
Bahkan yang wajib-wajib saja, yaitu Sholat Jumat sudah 8 Minggu ini, tidak diselanggarakan di Mesjid;
Semua sholat Dhohor di rumah, wajib ada Nasnya
Ini harus jadi Pegangan; Yang wajib saja harus kita kendalikan, untuk berada didalam rumah .
Ini penting sekali untuk kita sadari, bahwa PEMERINTAH HARUS KONSISTEN
BAGI MASYARAKAT
Gubernur DKI menyadari persis bahwa di Masyarakat sudahada kelelahan yang luar biasa dan kesulitan yang amat berat
Kelelahan karena lelah berada di suasana Rumah terus berbulan-bulan, 2 bulan lebih.
Disisi lain juga ada kesulitan mata pencaharian, karena didalam Rumah tidak ada pendapatan itu sebabnya tidak ada penghasilan.
BANSOS DIPERLUAS untuk WIALAYAH DKI
Berdasarkan perkembangan diatas, Bantuan Sosialnya diperluas untuk Wilayah Jakarta.
- BANSOS –
- 2/3 dari 3.6 Juta Keluarga yaitu 2.4 JUTA KELUARGA BANTUAN POKOK MAKANAN DI SUPPLY NEGARA
Pemerintah memberikan BANSOS 3,6 juta Keluarga. Tapi bahan pokok makan sekarang dikirim kepada 2,4 Juta Keluarga dari 3.6 juta 2.4 juta Keluarga mendapatkan bantuan makanan pokok.
Artinya 2/ 3 kebutuhan pokok dari Keluarga di Jakarta disupply oleh Negara.
TAHAPAN RELAKSASI KENORMALAN BARU
Setelah BANSOS diatas dituntaskan dalam 2 Minggu kedepan, baru kita masuk TAHAPAN Relaksasi.
Gubernur DKI tidak bisa menyatakan hal yang sama untuk wilayah yang lain, karena kalau wilayah lain kita harus melihat angka ini.
2 MINGGU KEDEPAN ADALAH KUNCI DAN PENENTUAN.
Tapi kalau untuk kasus Jakarta, dimana Gubernur DKI rasa juga bilang untuk JAGODETABEK , 2 Minggu kedepan adalah KUNCI, 2 Minggu kedepan adalah Penentuan
- TANGGAL 5 JUNI 2020 INSYA ALLAH HIDUP KENORMALAN BARU DI JAKARTA
Bila kita semua Warga Jaga memutuskan disiplin untuk, berada dirumah, maka tanggal 5 Juni kita bisa berkegiatan seperti semula dengan Ke NORMALAN Baru misalnya memakai Masker, ada Jaga Jarak, Cuci Tangan Rutin, Penjadwalan Kendaraan Umum diatur nantinya.
Intinya kita tidak harus berada di Rumah semua. Bisa kita lakukan dalam 2 Minggu lagi, karena kita sudah 2 bulan kita lewati berada di Rumah.
Bila kita 2 Minggu lagi kita milih untuk relaks keluar Rumah, kita khawatir sekali kembali kepada PHASE Bulan Maret 2020 , Tapi anjuran ini hanya berlaku Gebernur tahu persis di Jakarta dan JAGODETABEK relatif HOMOGEN pembagian Tata Ruang Kotanya Kegiatannya relatif sama baik Jakarta Bekasi Kota DepokKota Bogor, Kabiupaten ogor Tanggerang Juga Tanggerang Selatan Tangerang Kota Kabupaten Tanggerang dan 6 Wilayah di DKI itu semua memiliki kesamaan
Kita dispilinkan Karena itu Guberner DKI mengajak semua menyadari Pentingnya ini Gubernur di Jakrta terkit dengan Idul Fitri sudah berdiskusi, berdialag, bahkan an Ketua MUI DKI Jakarta membuat Tausyiah terkait dengan pelaksaan Idul Fitri dimana dianjurkan kita semua untuk melaksanana PSBB dan Edaran dari Dewan Mesjid DKI Jakarta dan Majelis Ulama DKI Jakarta agar melamelakukan Sholat Bersama keluarga di Jakarta.
Ini hanya untuk Jakarta hampir Tuntas dan Majelis Ulama DKI Jakarta yang menganjurkan Sholat Idul Fitri yang lazimnya berjamaah di Masjid atau Lapangan agar dilakukan bersama Keluarga di Rumah
Jadi ada anjuran diatas dari Dewan Masjid DKI dan MUI DKI.
Tapi ini hanya untuk daerah Wilayah Jakarta.
Untuk Di Jakarta, kalau ada yang mengatakan ada Zone Kuning, Zoba Hijau , Zona Merah seluruh kawasan ini statusnya sama kita hampir Tuntaskan
- KITA MENENGOK DI MEKAH DAN MADINAH
Kita juga menengok diberbagai belahan didunia apalagi di Mekah dan Madinah rakyat sangat rindu untuk melihat Mekah untuk menyaksikan Kabah dari Dekat.
Bersujud kembali di Masjidil Haram begitu juga masyarakat di Medinah, mereka pasti rindu sekali untuk bisa bersujud di Masjid Nabawi, tapi sampai saat inipun, mereka belum melakukan sama seperti rindunya kita di Jakarta dan Jagodetabek untuk bisa kembali berkegiatan bersama .
PANDEMI ini terjadinya 100 Tahun sekali Lebaran 1 Tahun sekali.
Insya ALLAH masih di bulan Syawal kita bisa mulai melakukan Transisi ke kehidupan kita yang seperti semula, yaitu Insya ALLAH berinteraksi bertemu dibulan Juni 2020.
Namun kita bisa lakukan bila didalam 2 Minggu kedepan
-
- Kita Disiplin
- Kita tetap berada diRumah,
Izinkan ini kita menjadikan Pengalaman Unik, 2 Minggu ini bahwa Lebarannya kita semua berada dirumah, kita semua membatasi interaksi
NAH kita HARUS TEGAS SOAL ini, dan Gubernur berharap Kepala Keluarga. Para Tokoh Agama, Para Tokoh Masyarakat, Para Alim Ulama dan juga Tokoh Pemerintahan, yang dalam hal ini Gubernur berharap sepandangan, karena ini PENTING SEKALI UNTUK IBUKOTA bisa kembali beraktifitas,
Lihatlah Para Pedagang yang beberapa kali Bang Karni munculkan dalam diskusi di ILC, mereka ingin sekali berkegiatan.
Mereka akan tertunda bisa kembali berkegiatan bila kita tidak turunkan Trend Penularan ini. Mereka tidak bisa melakukan kegiatan secara cepat.
Bila kita milih Relaks, maka lebih lama lagi kita bisa beribadah di Masjid atau di Gereja atau tempat- tempat lain, karena penularan Covid -19 muncul naik Kembali;
Gubernur DKI menegaskan : Jadi Jakarta, Bisa Indonesia Bisa, Bukan Indonesia Terserah
Jakarta Bisa, Indonesia Bisa, bila 2 Minggu kita WARGA Jakarta kerjakan dengan DISIPLIN Insya ALLAH Jakarta bisa akan mulai kembali berkegiatan seperti biasa.
Inilah yang harus kita lakukan, ini sebuah perjuangan, kita harus mengikhlaskan, ada satu momen kebetulan diujung Fase landai disitulah ada potensi aktifitas yang massif
Tapi Gubernur DKI, percaya bahwa masyarakat Jakarta bisa dan Masyarakat Indonesia juga bisa dan kita tidak mengambil pilihan untuk Terserah tapi kita ambil Pilihan Tanggung Jawab
- Setiap rumah tangga Tanggung Jawab,
- Setiap Kampung bertanggung jawab,
- setiap Kompleks bertanggung jawab
Itu kita kerjakan maka proses Kembali ini akan jauh bisa lebih cepat kembali.
Keputusan ini bukan :
-
-
- Selera Menteri,
- Bukan Selera Gubernur,
- bukan selera siapa-siapa.
-
Keputusan ini adalah mengandalkan “Temuan-temuan Ilmiah, yang berdasarkan data-data yang begitu banyak yang tadi dipresentasikan hanya satu Aspek
Sesungguhnya digunakan untuk ambil dalam Pengambilan Putusan banyak sekali variable data data yang Gubernur DKI gunakan.
Tidak mungkin semuanya di presentasi disini Tapi semua menunjukan adanya Trend Positif yang tinggal sebentar lagi.
- MASALAH KETENTUAN PERATURAN MUDIK
Begitu juga termasuk kaitannya dengan Mudik yang tadi disebut bahwa DKI Jakarta memutuskan untuk membatasi pergerakan Gubenur DKI harus melindungi Warga Jakarta
Bila orang keluar lalu masuk ini potensi menularkan lebih tinggi
Hari ini di Jakarta tadi kita berkomunikasi dengan teman2 yang mengelola orang2 yang datang dari luar Warga Negara Indonesia ada lebih dari 290 Orang yang terdeteksi postif melalui swab mereka adalah warga negara kita yang pulang dari luar mereka sekarang di Karantina
Kami tidak ingin Jakarta yang sudah kerja keras selama 2 Bulan ini lalu Warga keluar mudik disana memiliki potensi terpapar lalu kembali masuk ke Jakarta dan apa yang sudah kita kerjakan lalu kemudian menjadi sia-sia.
Jangan itu terjadi, karena itu Gubernur DKI meyampaikan kepada semua bahwa Tahun ini TAHAN tapi bukan dengan Himbauan saja.
Karena kalau hanya melakukan Himbauan Jangan Mudik kasihan Petugas di Lapangan mereka memerlukan DASAR HUKUM untuk Menghentikan karena itu di Jakarta Gubernur dki memutuskan membuat Peraturan Gubernur No 47 Tahun 2020,
Karena kalau Gubernur DKI hanya memberikan Himbauan pelaksana di Lapangan akan kesulitan menegakan mana Aturannya
Dengan ada Aturan ini, maka Petugas di Lapangan bekerjanya lebih sederhana bahwa semua dilarang tidak ada yang diizinkan untuk bepergian
Begitu juga yang masuk tentu ada pengecualian orang yang sakit terus harus dirawat di Rumah Sakit Rumah Sakitnya di Jakarta pasti diizinkan.
Orang yang ada Emergency tentu diizinkan Ada sektor2 esensial pangan, Misalnya energy Kesehatan mereka harus ada Izin, Namun tidak otomatis misalnya ada orang bilang saya bekerja bidang pangan lalu Anda otomatis bisa pergi… tidak.
Anda tetap harus mengurus Izin.
Anda datang ke Website https//CoronaJakarta.go.id.id/ lalu di Website itu anda harus mengisi applikasi membuktikan bahwa anda adalah orang yang bekerja disana termasuk surat Dinasnya baru nanti dapat izin.
Dengan begitu Petugas di Lapangan tidak usah mencari Verifikasi
Tunjukkan Selembar Kertas yang berisi Izin disitu ada QR Codenya, sehingga Petugas di Lapangan tinggal Scan. Begitu di Scan dan Terbukti bahwa itu Datanya Valid maka anda akan diizinkan untuk keluar.
Tapi bila di Scan tidak Valid anda putar Balik.
Kita HARUS TEGAS dan Petugas Petugas di Lapangan sudah juga mendapatkan arahan, baik itu Petugas dari Pemprov DKI maupun Petugas dari Kepolisian maupun Petugas dari TNI.Bahwa kita jaga sama-sama.
Begitu Ibukota bisa kembali berfungsi maka Insya ALLAH seluruh Indonesia akan merasakan Dampaknya. karena disitulah Pusat Perekonimian, Pusat Pemerintahan
Tapi kalau kita Relaks membiarkan orang pergi. Membiarkan orang masuk, maka Jakarta Kembali menjadi tidak aman
Gubernur DKI memiliki Tanggung Jawab Untuk Melindungi Setiap Warga Jakarta
Dan Semua Langkah Konstitutional kita kerjakan untuk melakukan itu,
bukan sekedar HIMBAUAN .
Dibuatkan Aturan disiapkan Aparat; Siapkan Anggaran untuk ini biaa terjadi Kembali.
Pak Karni yang kita hadapi sekarang ini adalah Phase – Phase menentukan 2 Minggu Kedepan adalah 2 Minggu yang Menentukan Apakah kita akan kembali ke suasana Bulan suasana buan Maret 2020 dan mengulangi ini lagi atau kita akan masuk ke BABAK BARU YANG biasa disebut sebagai New Normal 2 Minggu Kedepan Gubernur DKI berharap semuanya DISIPLIN termasuk memilih untuk tidak MUDIK
Lalu bila ini berjalan dengan baik Tanggal 5 Juni 2020 kita masuk Phase Transisi, dimana Phasa Transisi itu mulai kita berkegiatan tentu ada Protokol protokolnya Itu kira Bang Karni yang perlu di Garis Bawahi oleh Semua dalam Pembicaraan mengenai
2 Minggu Ke Depan Termasuk mengenai Lebaran
Perlu Gubernur DKI ulangi lagi, yang disampaikan Gubernur DKI khusus konteksnya Jakarta Datanya Jakarta disitu anjurannya sama bahwa :
- PSBB masih berlaku
- Berkumpul orang banyak Tidak Diizinkan,
dan mari sama-sama kita lakukan itu, Insya ALLAH bulan Syahwal Silahturahmi masih bisa dilakukan ;
Halal Bihalal masih bisa, ini adalah tradisi yang baik dan Insya ALLAH TAHUN Depan kita akan bisa diberi umur panjang berlebaran bersama dan nanti mengenang bahwa Lebaran 1441 Hjirah adalah Lebaran yang kita lakukan di Rumah Sholatnya dirumah tapi 1442 Hijriyah Insya ALLAH kita sudah bisa berlebaran seperti tahun-tahun sebelumnya.
DEMIKIAN Pak Karni.
CATATAN :
Demikianlah PRESENTASI YANG DIBERIKAN OLEH GUBERNUR DKI Anies Bawesdan di ac ara DIskusi ILC TVONE dengaen TEMA 3ILC TVONE LEBARAN ALA CORONA
Perlu dicatat bahwa Setelah Presentasi Tersebut Bang Karni Ilyas masih mengajukan pertanyaan kepada Gubernur DKI setelah selesai Presentasi diatas, namun untuk sementara Penulis cukupkan sampai sekian dahulu.
Mungkin kemudian, jika ada waktu Penulis akan melakukan Lanjutan CATATAN atas Tanya Jawab dari Bang Karni Ilyas maupun tanggapan Gubernur DKI Anies Bawesdan.
JAKARTA 21 Mei 2020 di EDIT tanggal 22 Mei 2020
Penulis Independend – NON Partisan
Agung Supomo Suleiman
LINK ke :
SEKILAS GAMBARAN PANDEMIC COVID 19
CATATAN SURVIVE HADAPI PENDEMIC COVID 19
Tinggalkan komentar