Snapshot Geo Politik – Artikel Hukum Bisnis OilGasMine – Energi- AGUNGSS

21 Mei 2020

PEMERINTAH HARUS INSTROPEKSI & KONSISTEN VERSUS CAMPUR SATU SISI BOLEHKAN SISI LAIN MELARANG RELAKSASI PSBB #ILC 19 Mei 2020

  • Catatan Ringkas  Dsikusi ILC TV ONE – 19 Mei 2020

TEMA #ILC Lebaran Ala Corona

Penulis beberapa  malam lalu  hari Selasa 19 Mei 2020 menonton Indonesian Lawyer Club (ILC) di TV One – TEMA #ILC Lebaran A La CORONA.

Analisa Sekilas  pandangan atau persepsi dari Papaparan Presentasi Gubernur DKI di ILC dengan Tema #ILC Lebaran A La Corona.

  • PENDAHULUAN 

Sebelum Penulis memberikan Hasil Catatan Penulis atas Presentasi Gubernur DKI pada ada cara Diskusi di ILC TV One -19 Mei 2020, maka Penulis akan membuat Analisa Sekilas  Persepsi Penulis atas Presentasi Gubernur DKI Anies Bawesdan tersebut dibawah  ini .


Penulis adalah Independent non Partisan,  sehingga tidak dimaksudkan untuk dukung mendukung siapapun, melainkan kesadaran Penulis sebagai Independent Business Lawyer yang peduli untuk menganalisa kejadian aktual dan riil yang terjadi di Masyarakat Wilayah Indonesia khususnya Negara Kesatuan Republik Indonesia serta Warga Jakarta.

Selain itu Penulis sebagai Penganut Muslim, dimana pada Bulan Suci Ramadhan 1441 Hijriah, juga ingin melakukan pembelajaran Ayat Allah atau Ayat Pencipta yang Kauniyah yaitu Mengamati dan mempelajari serta Peduli pada Keadaan Riil dan Nyata yang terjadi Didunia dan Bumi tempat tinggal kita. 

Hal ini karena secara Muslim terdapat 2 Ayat dan Firman ALLAH yaitu :

  1. Ayat Qauliyah yaitu Ayat Firman Kata-kata ALLAH Pencipta dalam Kitab Suci AL Quran,  serta 
  2. Ayat Kauniyah yaitu Firman ALLAH dari Hasil Ciptaan dan Kejadian yang terjadi di Dunia termasuk di Indonesia, maupun kejadian Wabah Pandemic Covid 19 yang telah menyebar secara cepat sekali di lebih dari 200 negara di berbagai Belahan Wilayah Dunia yang kita tinggali, dimana seluruh Penduduk Dunia diperkirakan Populasinya berjumlah  antara 7 hingga 8 Milyar Manusia.   
  • ANALISA SEKILAS  PERSEPSI CATATAN PENULIS  ATAS PRESENTASI GUBERNUR DKI di ILC TVONE TEMA #ILC Lebaran AlaCorona. 

Setelah Penulis mengikuti Presentasi dari Gubernur DKI Pak Anies Baswedan, pada acara Diskusi dengan Tema diatas,  terlihat Gubernur DKI telah secara cepat melibatkan   TEAM Akademis dari Fakultas  Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia yang dipimpin oleh  Dr  Pandu Riyono (Note Penulis memperoleh Profile di Website staff.ui.ac.id/priono dimana dinyatakan bahwa Fakultas Public Health ini adalah Dept.Biostatistic and Population).

Team dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (“FKMUI”)  ini,  didalam memonitor pergerakan Warga di Wilayah Jakarta adalah dengan menggunakan HP Smart Phone.

PHOTO GRAFIK KORONA VIRUS ILC

Data Grafik menunjukkan Trend Penularan Wabah COVID – 19 didaerah wilayah Jakarta semenjak tanggal 15 Maret 2020 pada saat Gubernur DKI, melakukan berbagai Tahapan Pembatasan dan Penutupan yaitu antara lain Penutupan Sekolah -sekolah,   Taman Publik yaitu Taman Ria Ancol, Taman Mini, maupun anjuran untuk Stay  at Home (Tinggal Dirumah) maupun bekerja dari Rumah (Work From Home) dan Belajar dari Rumah,  hingga  Bulan April 2020 hingga tanggal  17 Mei 2020; 

PHASE PERTAMA

Pada Phase 15 Maret 2020,  Gubernur DKI  menjelaskan pada saat Phase ini  belum ada Ketentuan Menteri Kesehatan untuk melakukan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) tanggal 10 April 2020.

Kita ketahui bersama Gubernur DKI telah mengajukan permohonan PSBB kepada Menteri Kesehatan,

Juga diketahui Presiden R.I Pak Jokowi, beberapa kali menekankan bahwa Keputusan PSBB hanyalah dapat dilakukan oleh Pemerintah Pusat.  

Maka terlihat ketanggapan Gubernur DKI,  melakukan langkah-langkah Pembatasan /Penutupan Sekolah, Taman Publik maupun Pembatasan Transportasi Umum di Jakarta, berdasarkan Data ILMIAH yang diberikan oleh TEAM  FKMUI (Fakultas Kesehatan Masyarakat  Universitas Indonesia),   yang menguasai secara Ilmiah Pengetahuan Ilmu Statistik Grafik pergerakan Penyebaran Wabah COVID –  19 termasuk di  Jakarta.     

Berdasarkan hal diatas, Paparan Presentasi oleh Gubernur DKI  memakai Slide Grafik ini.  

Grafik  menunjukkan Angka pergerakan manusia yang dimonitor dari Smart Phone HP, para pemegang HP, Warga Jakarta,    baik

(i) yang Tinggal Di Rumah maupun

(ii) yang bergerak  diluar Rumah,

yang berpengaruh pada naik maupun  turunnya Penyebaran Wabah Covid 19 di Wilayah Jakarta.

Penulis ingat bahwa Google misalnya seringkali memberitahukan kita Sejarah Lintasan Daerah yang kita lintasi yang dimonitpr dari HP kita,melalui Google Timeline..

Begitu Juga alat misalnya Fitbit, digunakan sebagai Jam yang dihubungkan dengan HP kita melalui Blue Tooth, guna memonitor dan menunjukan pergerakan aktivitas pergerakan Lari, Biking (Gowes)  atau Joging serta jalannya kita,  yang terbaca di Peta Grafik Perjalanan maupun denyut Jantung kita.

Maka Langkah Gubernur DKI,  adalah tepat memanfaatkan Para Ahli Statistik Grafik Pengumpulan dari TEAM AKADEMIS FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS INDONESIA, yang menggunakan Smart Phone HP para Warga Jakarta, guna  memonitor dan menujukkan peningkatan  dan penurunan penyebaran wabah Covid 19,  melalui Angka yang disebut misalnya Rnote,  guna memonitor Reproduction Number atau Angka kenaikan dan penurunan tingkat penularan Wabah Covid 19 ini.

  • JAKARTA    IBUKOTA MERUPAKAN PUSAT BISNIS KEUANGAN, PUSAT PEMERINTAHAN   

Gubernur DKI menjelaskan  karena

  • Provinsi DKI adalah Ibukota dari Negara Kesatuan Republik Indonesia yang merupakan Pusat Bisnis Keuangan, Pusat Pemerintahan, maka Langkah menekan penyebaran kenaikan Angka  Peningkatan Penularan dari manusia kemanusia,  guna mencegah dan menurunkan Angka Peningkatan RNote dalam 2 Minggu kedepan dari tanggal 22 Mei 2020 hingga 4 Juni 2020, adalah MOMENTUM  SANGAT Penting.
  • Hal ini penting dilakukan guna dapat tercapainya  Penerapan Normal Baru dengan mengikuti Protokol Kesehatan yang ditentukan Gugus Tugas Percepatan Pencegahan Covid 19 di Jakart.a, antara Lain Jaga Jarak, Pakai Masker. Senantiasa Mencuci  Tangan.   

 

  • GUBERNUR DKI  MENGAMBIL PUTUSAN LANGKAH PEMBATAS – PENUTUPAN SEBELUM Keputusan PSBB  ditetapkan oleh Menteri Kesehatan.

Terindikasi meskipun PSBB belum diterapkan dengan ketentuan dari Menteri Kesehatan berdasarkan permohonan PSBB oleh Gubernur DKI pada pertengahan Bulan Maret tepatnya 15 Maret 2020, namun Gubermur DKI telah mengambil Langkah – langkah penutupan/Pembatasan pergerakan keluar Rumah, Penutupan Sekolah,  Penutupan Taman Umum seperti Taman Ria  Ancol, Taman Mini Indonesia, begitu mendengar kabar ada terjangkitnya Pasien Covid 19 yang diumumkan oleh Presiden Jokowi  pada tangga; 2 Maret 2020.

Gubernur DKI, menyatakan Keputusan Gubernur DKI diambil untuk Menyelamatkan Jiwa masyarakat Jakarta,  yang merupakan tanggung Jawab dari Gubernur DKI.

Karenanya,  Gubernur DKI,  menegaskan Pengambilan Putusan untuk meminta Warga Jakarta Tetap Tinggal di Rumah, dan menghindari keluar  Rumah, guna dapat menekan Grafik Gambar Kenaikan Wabah Covid 19 di Jakarta.

Putusan Gubernur DKI ini bukanlah karena :

    • Selera Gubernur,
    • Selera Menteri maupun
    • Selera Siapapun, 

melain berdasarkan Data-data Ilmiah yang diperoleh dari TEAM FAKULTAS KESHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS INDONESIA (FKMUI)

Selain data – data diatas,  Gubernur DKI menyatakan Data diatas baru sebahagian,   dimana banyak data variable lainnya yang dipakai  bagi Gubernur DI untuk mengambil Putusan Gubernur dalam mengeluarkan Putusan Gubernur DKI, namun dalam Forum ILC TVONE 19 Mei 2020 tentunya tidak memungkinkan di Presentasikan semua.    

Yang jelas semua Data-data Ilmiah diatas, akan mengerucut pada Kesimpulan yang sama yaitu dapat Lebih Cepattya menekan Angka Kenaikan RNote dari Angka RNote 4., sewaktu pertengahan Bulan Maret 2020 menjadi  landai atau  menurun.

Gubernur DKI,  menerangkan setelah 10 April 2020, saat PSBB di keluarkan oleh Menteri Kesehatan,  angka Grafik menunjukkan penurunan dari Angka Rnote 4.

PENGERTIAN RNOTE  

Pengertian RNote diterangkan jika RNote diatas R1, maka 1 orang menularkan 1 orang, kalau R2, 1 Orang menularkan 2 orang, Angka Rnote 4 menunjukan 1 orang menularkan 4 orang.

Jika Dibawah R1 maka 1 orang kemungkinan kecil menularkan 1 orang lainnya.

Dalam CATATAN  Presentasi Gubernur DKI  dibawah, akan dijelaskan lebih detail pengertian RNote dan RT.

PHOTO GRAFIK KORONA VIRUS ILC

Grafik dapat menunjukkan Porsi Percentage Warga Jakarta yang memilih memutuskan berada di Rumah selama 2 Bulan semenjak tanggal 15 Maret 2020 berdasarkan Keputusan Aturan Tingkat atau Level Gubernur DKI,  untuk Menetap aturan atau anjuran tetap Tinggal di Rumah (Stay at Home), dengan  menjaga Jarak Sosial atau Social Distancing, Work From Home (Kerja dari Rumah) berdasarkan Data-Data  Ilmiah  dari Para TEAM FAKULTAS Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia FKMUI)  yang  Ahli Pengetahuan menguasai Ilmu Grafik.

SUMBER GRAFIK DATA -DATA ILMIAH dari FKMUI/

Sumber Data Ilmiah diatas menurut Gubernur DKI diperoleh dari HP Smart Phone pergerakan Warga Jakarta. 

Menurut pengamatan Penulis,  nampaknya Pembuatan Grafik diatas adalah terjadi dari 

  • Pengumpulan Data -Data pergerakan  HP para Warga Jakarta

yang dkombinasikan

  • dengan Data terkena Positif  maupun Pemantaun dan Pengawasan   yang diperoleh dari Pejabat Medis RS dimana Warga Korban dirawat atau diisolasi, maupun Pejabat Kelurahan /RT/RW tempat Tinggal Korban, maupun Pejabat Pemakaman, 

sebagai terurai dibawah ini :     

(i) pergerakan berkumpulnya manusia atau bergeraknya manusia diluar Rumah, termasuk Warga yang Tinggal di  Rumah (Stay at Home), yang diperoleh dari HP Smart Phone, dikombinasikan dengan

(ii) perolehan Data Warga yang terkena : 

(a) Positif maupun dalam Pengawasan dan Pemantauan Warga Jakarta, berdasarkan  Data Warga yang telah di Rapid Test  oleh Petugas Medis di Wilayah Jakarta ,

(c) Warga Jakarta yang meninggal yang diperoleh dari

1) (*Dokter yang mengeluarkan Virus Wafatnya Korban, serta diskripsi Penyakit yang dicatat dalam Visum Kematian, 

2) Keterangan Kematian dari RT/RW/KELURAHAN  serta Kelurahan tempat tinggal dari Warga yang meninggal dengan Dasar Visum Dokter .

3) Petugas Pemakaman Warga yang Wafat yang memperoleh

aa) Copy keterangan Telah Wafat Korban Positif Covid – 19 baik dari

(aaa) Visum Dokter Menerangkan Kematian Korban karena Positif Covid 19

(bbb) Keterangan Kematian dari Kelurahan /Rt/RW

  • KEMUNGKINAN  TANGGAL DATA WAFAT KORBAN POSITIF COVID -19 Pertama Secara Resmi sesuai Protokol yang ditentukan Gugus Tugas Penanganan COVID -19   :  

Semua data diatas  diperoleh  terhitung sejak tanggal Meninggalnya Korban Pertama Warga Jakarta, yang Wafat  karena dinyatakan Positif Covid -19, oleh

      • Petugas Medis  Dokter dari Rumah Sakit  yang keluarkan Visum Wafatnya Korban Pertama karena Positif
      • Petugas Kelurahan /Rt/RW  yang mendapatkan Visum Wafat dari Dokter Rumah Sakit tempat diperiksa Kematian Warga Pertama  Korban Covid 19
      • Pejabat Petugas Pemakaman di Tempat PEMAKAMAN,  dimakamnya Korban Pertama Positif Covid 19

setelah   TANGGAL DiUMUMKANNYA pertama kali adanya Warga Indonesia di Wilayah Indonesia yang terkena Positif yang diumumkan secara resmi oleh Presiden R.I. Pak Jokowi pada tanggal 2 Maret 2020. 

Tentunya Para Ahli juga melihat  pengalaman Ahli Statistic Epidemologi Penyebaran Virus Covid 19,  di berbagai Negara termasuk Cina,  maupun Para AHli dari Eropa, Amerika,  serta Negara lainnya. 

Bulan Desember 2019 CINA di kota  WUHAN pertama kali terjangkit penyebaran Covid 19 sebagai asal mula Epi Centrum Wabah Covid 19 ini,

Penulis perlu menambahkan  CATATAN  Penting bahwa :

DATA PERGERAKAN WARGA JAKARTA YANG DIMONITOR HP SMART PHONE: 

AA) Grafiknya dari Tim FKMUI diambil dari pergerakan Warga Jakarta yang pegang HP Smart Phone, seperti Fitbit utk monitor pergerakan Wrga Jakarta  yang  dihubungkan dgn HP setiap Warga Jakarta.

Hal ini adalah seperti HP kita yang  dimonitor oleh Google atau Penunjuk jalan Waze atau Google Map di Wilayah Jakarta….yg kemudian dpt menunjukan 60% Stay Home, karena Statis HPnya tdk keluar rumah.Sedangkan 40% Warga pakai HP bergerak melakukan kegiatan diluar rumah.

Jadi data ini hanya menunjukan pergerakan Hp pemegang Warga yangg Stay at Home Versus pergerakan pemegang HP warga Jakarta yang lakukan aktifitas pergerakan diluar Rumah.

DATA PENYAKIT MAUPUN MENINGGAL  TIDAK TERDETEKSI DARI HP SMART PHONE 

BB) Sedangkan data mengenai Orang yg positif kena Covid tergantung data dari

(i)Rumah Sakit serta Tenaga Medis Dokter yang menangani Pasien…atau

(ii) kalau meninggal dari :”Bagian Pemakaman” yang gunakan Protokol Pemakaman Covid. 19 atau keterangan Visum Dokter kematian pasien apakah karena positif atau ada gejala tapi blm keluar hasil test (ii)Pemerintah yg diwakili oleh Gugus Tugas Covid.

Semua ini data dari Phase Pertama 15 Maret 2020 hingga April sampai 17 Mei 2020.

Keputusan Menteri Kesehatan PSBB baru keluar sehingga Gubernur DKI punya dasar Hukum PSBB tgl 10 April 2020. Menurut Grafik Angka peningkatan Wabah angka R4.jadi 1 orang bisa menularkan  4 orang …pada 15 Maret 2020

Namun pada tanggal  1 Mei Angka RNote adalah  1,8,  tgl 4 Mei 2020 (1,8), 5 Mei 2020 (1,8)  sampai 17 Mei 2020 angka RNotenya 1.11  artinya Reproduction Number di Jakarta sudah mulai stabil pada Akhir bulan Mei 2020 menurun.

Namun jelang dan masuk bulan Puasa naik lagi karena pagi siang tinggal dirumah dan Sore jam 4 pergi..mungkin cari makan buka puasa.

CC) Memang belum kelihatan dari Presentasi Gubernur DKI

Pembagian klaster berdasarkan

(a)    UMUR.

Umur Lansia (RENTAN jika ada penyakit jantung,diabetes,paru) dan Muda hingga balita maupun yang masih Kuat Imun Kekebalan tubuhnya atau

(b) GENDER

Laki,  perempuan dimana Laki2 lebih banyak korbannya dari wanita di Eropa menurut berita di Medsos atau Website ) atau

(c) STRATA SOSIAL 

Golongan Atas, menengah hingga  Grass Root bawah.(yg kurang mampu dan tinggal tempat padat rentan penularan)….yg datanya mungkin  bisa didapat dari masing2 Kelurahan Setempat.

Mungkin sementara cukup sekian Analisa Persepsi Penulis atas PRESENTASI Gubernur DKI di ILC 19 Mei 2020 dengan Tema #ILC Lebaran a la Korona.
  • CATATAN PRESENTASI GUBERNUR DKI  – Anies Bawesdan pada  DISKUSI ILC TVONE tanggal 19 Mei 2020. Tema 3ILC TVONE Lebaran a La Corona.    

UCAPAN SELAMAT KARNI ILYAS KEPADA GUBERNUR DKI .

Karni Ilyas memberi selamat kepada Pak Gubernur DKI, atas keberhasilan  PSBB yang menunjukkan  penurunan positif di Jakarta cukup tajam yaitu pertambahan hanya  57 orang positif  dari 586 secara Nasional diaman yang meninggal hanya 4 atau 7 orang.

Hal ini merupakan angka yang sangat rendah semenjak Covid 19 melanda Jakarta.

Diharapkan perpanjangan PSBB Insya ALLAH merupakan PSBB yang terakhir.

  •  PAK KARNI ILYAS TANYAKAN  LANGKAH  JELANG LEBARAN

Pak Karni Ilyas   minta penjelasan kepada Gubernur DKI,  apa langkah Gubernur DKI, menjelang Lebaran ini dimasa Pandemic Covid-19 mengingat  saat ini,  sebelum PSBB berakhir, terlihat  penduduk di DKI Jakarta sudah mulai melonggarkan diri dari PSBB, padahal PSBB Pertama yang dikeluarkan Gubernur DKI, dimulai  tanggal 10 April  2020 belum dilonggarkan oleh Gubernur DKI.

Fakta ini terlihat di pasar,  tempat perbelanjaan , apalagi di jalanan, dimana  nampaknya kehidupan sudah normal kembali bagi  penduduk Jakarta yang sudah tidak perduli lagi dengan Social Distancing (Jaga Jarak Sosial), dimana mereka  hanya disiplin memakai masker saja.

Dengan perkembangan diatas, Pak Karni Ilyas menanyakan bagaimana Policy  Gubernur DKI dalam  menghadapi Lebaran dimasa Pandemic Covid -19  ini,  mengenai :

  • mana yang boleh dan mana yang tidak akan dibolehkan,  dan
  • dibukanya kepada penduduk Jakarta untuk bersilaturahmi .

PENJELASAN GUBERNUR DKI – Anies Baswedan

Menanggapi   pertanyaan diatas, Gubernur DKI,  pertama menyampaikan terima kasih dan appresiasi kepada Warga di  Jakarta  dan Jagodetabek (Jakarta Bogor Depok Tanggerang Bekasi) sesungguhnya, yang  selama lebih dari  2    bulan,  semenjak pertengahan  Maret 2020,  telah secara konsisten mentaati  himbauan serta aturan  dari Gubernur DKI untuk berada  dirumah dan kerja dari Rumah.

  •  KUNCI UTAMA  TREND  MENURUN ANGKA POSITIF DI JAKARTA.

Gubernur DKI menjelaskan penduduk warga Jakarta yang memilih tinggal dirumah, merupakan “kunci keberhasilan” penurunan angka positif di Jakarta terkait trend pengendalian pencegahan Coivid -19.

Tanpa mereka yang memilih tinggal dirumah,  Gubernur mengatakan hal ini “tidak mungkin akan terjadi”.

 Mereka adalah  “Pahlawan” bagi penurunan trend positif diatas.     

Menurut Gubernur DKI,  ada yang masih belum mentaati dan ada yang menganggap longgar  atas PSBB ini, dimana  atas mereka ini harus lebih tertib kedepannya.

  • KEBERHASILAN PENURUNAN POSISITIF TERGANTUNG WARGA JAKARTA

Gubernur menekanan  dan menggaris bawahi, bahwa keberhasilan untuk melanjutkan penurunan Positif ini tergantung dari para warga Jakarta untuk mentaati PSBB ini.

Menurut Gubernur DKI di  Medsos terlihat beredar photo-photo dan Video penduduk Jakarta yang tidak berada di Rumah sehingga tidak tinggal di Rumah, dimana sebenarnya yang memphotopun, merekam sama sama melanggar  untuk tidak berada di Rumah berada. (CATATAN PENULIS : Namun disisi lain, dengan  adanya Warga yang mem-photo langsung dilapangan,kita  dapat memperoleh Photo Video Gambaran Nyata,  masih ada sebahagian Warga Jakarta yang memilih untuk tidak tinggal di Ruma; Mungkin ini seharusnya tugasnya dari Para Journalis Pers). 

  • GRAFIK MENUNJUKAN  60%  WARGA JAKARTA  MEMILIH TINGGAL DIRUMAH.

Namun atas  kenyataan fakta diatas,  Gubernur DKI,  menjelaskan riil persentage yang tinggal di Rumah di Jakarta, dengan menggunakan Tools Ilmu Komunikasi berupa Slide yang menunjukan Grafik dimana  Garis yang merah menujukkan Warga Jakarta yang tinggal di Rumah berjumlah 60% dari seluruh warga Jakarta.

PHOTO GRAFIK KORONA VIRUS ILC

Proporsi Warga di Jakarta sejak bulan Maret 2020  yang milih dirumah menunjukkan  angka peningkatan yang Signifikan Tinggi.   

Gubernur DKI,  menjelaskan Grafik kompilasi ini  disusun  oleh TEAM Akademis dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia yang dipimpin oleh  Dr  Pandu Riyono (Note Penulis memperoleh Profile di Website staff.ui.ac.id/priono dimana dinyatakan bahwa Fakultas Public Health ini adalah Dept.Biostatistic and Population), yang menggunakan pergerakan HP Smart Phone

Gubernur DKI menargetkan  lebih tinggi dari 60%.

Setelah sampai 60% maka akan sulit naik apalagi di bulan Ramadhan.

Ketika bulan puasa memang pagi dan siang Warga Jakata dirumah, namun setelah jam 4.sore  mereka ini banyak yang pergi keluar rumah, sehingga memang tidak mudah dan perlu kesadaran untuk pengendaliannya.

Maka Hari – Hari  kedepan hal ini menjadi Kunci.

  • GRAFIK PRODUKTIVITAS  VIRUS COVID – 19

Selanjutnya Gubernur DKI juga menunjukan Grafik / Chart lain yang menunjukkan garis biru menggambarkan penduduk yang ada di Rumah

20200520_140415

Angka pergerakan ini menunjukan  angka yang meningkat, bila rame-rame  berkumpul di Rumah,  dimana Angka ini  baru muncul setelah 2 Minggu berikutnya.

Maka di Jakarta setelah Maret 2020 Akhir Maret Awal April 2020 terus meningkat dan pada pertengahan April 2020 mencapai “Puncak Kasus” Penularan terkena Covid -19  dan mulai menurun.

Ketika Grafik turun,   masuklah bulan Ramadhan; 

Dimana ternyata ketika bulan Ramadhan  angkanya meningkat lagi  karena banyak yang pergerakan keluar warga Jakarta.

Walaupun naik ini belum tentu naik keatas  dan bisa jadi turun kebawah.

  • HARUS ANTISIPASI LANGKAH KEDEPAN.

Tapi kita harus segera Antisipasi hari-hari kedepan diakhir Bulan Ramadhan sampai  awal bulan Syawal jangan berpergian tinggal diRumah sebagaimana kita lakukan dipertengahan Maret 2020 hingga April 2020, dimana Warga Jakarta tinggal di Rumah, sehingga pada phase tersebut angkanya menurun  

Angka yang muncul disini merupakan “Hasil sebagai Kerjasama Bersama”.

Jadi pergerakan orang berada di Rumah di pertengahan bulan Maret 2020 berdampak pada penurunan kasus dan April 2020 sampai dengan Mei 2020.

Maka sekarang Warga Jakarta untuk 2 Minggu kedepan mulai  22 Mei 2020 hingga 4 Juni 2020  dijatuhkan pada pilihan antara :

(a) berada tinggal dirumah atau

(b) relaks  dan keluar rumah

Kuncinya Makin banyak Warga Jakarta tinggal dirumah makin sedikit penularan Covid 19

  • OPSI PILIHAN WARGA JAKARTA yang berjumlah 10 Juta.

Kita Warga di Jakarta,  memilih diantara 2 Pilihan diatas.

Kalau pilihan (a) Banyak Warga Jakarta tinggal Di Rumah, maka angka penularan menurun. 

Namun jika LEBiH BANYAK Warga Jakarta memilih relaks dan keluar Rumah maka angka  penularan bisa jadi seperti yang kita dialami alami peningkatan penularan seperti bulan Maret 2020 ke April 2020

  • GRAFIK  Gambar   “REPRODUCTION  NUMBER “

 Reproduction Number adalah angka  untuk mengukur wabah yang disusun oleh TEAM  Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia

Reproduction Number ini ada yang

(i) namanya Rnot, yaitu Angka Re-Production Number disaat permulaan diukur.

(ii) ada yang namanya RT yaitu Reproduction Number setelah rentan waktu tertentu,

Rnot JAKARTA  ketika diukur pertengahan Maret 2020,  adalah menunjukkan Angka Rnot  sekitar 4.

  • GUBERNUR DKI  LAKUKAN LANGKAH-LANG PENUTUPAN PERTENGAHAN BULAN MARET 2020 ( SEKITAR 15 MARET 2020).  

Alhamdulilah ketika bulan Maret 2020 lalu, Gubernur DKI  melakukan, langkah –langkah menutup, penutupan Sekolah, Penutupan Tempat Parawisata, semua tempat – Tempat  umum di Tutup, kemudian kendaraan Umum dikurangi dan dibatasi.

Kemudian Anjuran Kerja di Rumah mulai dilakukan; Itu semua dilakukan sekitar 15 Maret 2020.

  • GRAFIK MENUNJUKKAN REPRODUCTION NUMBER MENURUN

Data GRAFIK Reproduction Number ternyata setelah dilakukan langkah-langkah Penutupan diatas, menunjukan  Reproduction Number yang  menurun;

Gubernur DKI kemudian menjelaskan :  Apa sih Angka Rnot itu 4??

Gubernur DKI Menjawab : 

Angka  R- nya itu 4 artinya 1 Orang bisa menularkan pada 4 orang

Jika R 3 maka 1 orang bisa menularkan pada 3 orang.

Jadi didalam mengukur sebuah wabah,  bila R  itu dibawah 1 artinya Potensi menularkan pada orang lain sudah hampir tidak ada, karena R nya dibawah 1

Tapi kalau R nya diatas 1,  maka orang itu berpotensi bisa menularkan pada orang lain .

Maka makin tinggi Angka R-nya maka makin tinggi Angka Penularan Covid – 19.

Dalam GRAFIK   pada bulan Maret 2020 Angka R menunjukan Angka 4

  • MENURUN DRASTIS SEBELUM TANGGAL 10 APRIL 2020 (Tanggal penetapan PSBB.

Namun setelah Gubernur DKI , melakukan Langkah – langkah Pembatasan/ Penutupan diatas, maka Angka R menurun, bahkan menurun Drastis sebelum Jakarta menetapkan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) pada tanggal 10 April 2020.

Pada Akhir PSB pertama dan PSBB kedua dilakukan Grafik Gambarnya melandai

Per 17 Mei 2020 yaitu 2 hari yang lalu, Angka Reproduction  di Jakarta menunjukan angka 1,1 (Satu koma Satu)

Tanggal 1 Mei 2020 angka 1,08,  4 Mei 2020 ( 1,8 ), 5 Mei 2020 (1,8)  sampai 17 Mei 2020   angka Rnotenya 1.11, artinya Reproduction Number di Jakarta sudah mulai stabil pada bulan Mei 2020 ini. 

SITUASI KEDEPAN

Nah sekarang akan seperti apa   Situasi Jakarta Kedepan ?

Gubernur DKI menargetkan Pilihannya bukan oleh Pemerintah melainkan oleh 10 Juta Warga Jakarta

Pilihan kita buat bersama2

Untuk kepentingan Warga Jakarta Angka R dibawah 1, sehingga 1 orang tidak berpotensi menularkan kepada orang lain.

Masyarakat merasakan sudah lelah karena tinggal dirumah berarti tidak ada Penghasilan.

Kalau kita sudah kerja luar biasa dengan Berada di Rumah, tentunya tidak nyaman dan tidak ada penghasilan. 

Maka untuk Wilayah Jakarta dan Jagodetabek pilihannya Disiplin 14 Hari kedepan maka Insya ALLAH H PSBB akan menjadi “PSBB Penghabisan” karena Angkanya merata atau bahkan turun. 

Maka 2 Minggu kedepan harus “KONSISTEN” dan TIDAK BOLEH  KENDOR dan RELAKS  yang punya Potensi seperti bulan Maret 2020  dan April 2020, dimana kita sudah bekerja keras,  artinya Warga Jakarta sudah Tinggal Di Rumah, dan sudah merasakan Ketidak Nyamanan yang luar biasa.  

Ini “bukan hanya”  Menegakkan Peraturan” melainkan “Harus Membutuhkan Kesadaran”.

KESADARAN UNTUK KITA MENAHAN DIRI 14 hari   kedepan 

  • “PEMERINTAH”  HARUS “INSTROPEKSI DAN KONSISTEN” 

Maka GUBERNUR DKI menggaris bawahi bahwa kita semua di Pemerintahan 

  • Harus “INSTROPEKSI” 
  • Harus KONSISTEN  didalam mengirimkan Pesan “Kata Longgarkan  itu “tidak ada”
  • kata “KURANGI” itu “tidak ada”, Jangan itu dimuncul2  kan
  • Kita di PEMERINTAHAN JUGA HARUS KONSISTEN
  • JANGAN mengirim pesan yang bercampur, Satu sisi seakan boleh  satu sisi seakan dilarang.

Pemerintah Daerah Gubernur DKI di Jakarta  senantiasa  memberikan pesan bahwa

  • PSBB belum selesai
  • Tetap Tinggal Dirumah
  • Kalau ada yang bertanya Mudik Lokal boleh Tidak jawabnnya Tidak

Yang ada adalah Mudik Virtual, karena dalam Masa PSBB,  kita semua dianjurkan untuk tetap berada di Rumah, dan  tidak berkegiatan diluar.

Bahkan yang wajib-wajib saja, yaitu  Sholat Jumat sudah 8 Minggu ini, tidak diselanggarakan di Mesjid; 

Semua sholat Dhohor di  rumah, wajib ada Nasnya

Ini harus jadi Pegangan; Yang wajib saja harus kita kendalikan, untuk berada didalam rumah .

Ini penting sekali  untuk kita sadari,  bahwa PEMERINTAH  HARUS KONSISTEN 

BAGI  MASYARAKAT

Gubernur DKI  menyadari persis bahwa di Masyarakat sudahada kelelahan yang luar biasa dan kesulitan yang amat berat

Kelelahan karena lelah berada di suasana  Rumah terus berbulan-bulan,   2 bulan lebih.

Disisi lain juga ada kesulitan mata pencaharian, karena didalam Rumah tidak ada pendapatan itu sebabnya tidak ada penghasilan.

BANSOS DIPERLUAS  untuk WIALAYAH DKI 

Berdasarkan perkembangan diatas,  Bantuan Sosialnya diperluas untuk Wilayah Jakarta.

  • BANSOS – 
  • 2/3 dari 3.6 Juta Keluarga yaitu 2.4 JUTA KELUARGA BANTUAN POKOK MAKANAN DI SUPPLY NEGARA    

Pemerintah memberikan BANSOS  3,6 juta  Keluarga. Tapi bahan pokok makan sekarang dikirim kepada 2,4 Juta Keluarga dari 3.6 juta   2.4 juta Keluarga mendapatkan bantuan makanan pokok. 

Artinya 2/ 3  kebutuhan pokok dari Keluarga di Jakarta disupply  oleh Negara.

TAHAPAN RELAKSASI KENORMALAN BARU 

Setelah BANSOS diatas dituntaskan dalam 2 Minggu kedepan, baru kita masuk TAHAPAN Relaksasi.

Gubernur DKI tidak bisa menyatakan hal yang sama untuk wilayah yang lain, karena kalau wilayah lain kita harus melihat angka ini.

2 MINGGU  KEDEPAN ADALAH KUNCI DAN PENENTUAN.

Tapi  kalau untuk kasus Jakarta, dimana Gubernur DKI rasa  juga bilang  untuk JAGODETABEK , 2 Minggu kedepan adalah KUNCI,  2 Minggu kedepan adalah Penentuan

  • TANGGAL 5 JUNI 2020 INSYA ALLAH  HIDUP KENORMALAN BARU DI JAKARTA

Bila kita semua Warga Jaga memutuskan  disiplin untuk, berada dirumah, maka tanggal 5 Juni kita bisa berkegiatan seperti semula dengan Ke NORMALAN Baru misalnya memakai Masker, ada Jaga Jarak, Cuci Tangan Rutin, Penjadwalan Kendaraan Umum diatur nantinya.

Intinya kita tidak harus berada di Rumah semua. Bisa kita lakukan dalam 2 Minggu lagi, karena kita sudah  2 bulan kita lewati berada di Rumah.

Bila kita 2 Minggu lagi kita milih untuk relaks keluar Rumah, kita khawatir sekali kembali kepada PHASE Bulan Maret 2020 , Tapi anjuran ini hanya berlaku Gebernur tahu persis di Jakarta dan JAGODETABEK relatif HOMOGEN pembagian Tata Ruang Kotanya Kegiatannya relatif sama baik Jakarta Bekasi Kota DepokKota Bogor, Kabiupaten ogor Tanggerang Juga Tanggerang Selatan Tangerang Kota Kabupaten Tanggerang dan 6 Wilayah di DKI  itu semua memiliki kesamaan

Kita dispilinkan Karena itu Guberner DKI mengajak semua menyadari Pentingnya ini Gubernur di Jakrta terkit dengan Idul Fitri sudah berdiskusi, berdialag, bahkan an Ketua MUI DKI Jakarta membuat Tausyiah terkait dengan pelaksaan Idul Fitri dimana dianjurkan kita semua untuk  melaksanana PSBB dan Edaran dari Dewan Mesjid DKI Jakarta dan Majelis Ulama DKI Jakarta agar melamelakukan Sholat  Bersama keluarga  di Jakarta.

Ini hanya untuk Jakarta hampir Tuntas dan Majelis Ulama DKI Jakarta yang menganjurkan Sholat Idul Fitri yang lazimnya berjamaah di Masjid atau Lapangan agar dilakukan bersama Keluarga di Rumah

Jadi ada anjuran diatas dari Dewan Masjid DKI dan MUI DKI.

Tapi ini hanya untuk daerah Wilayah Jakarta.

Untuk Di Jakarta, kalau  ada yang mengatakan ada Zone Kuning, Zoba Hijau , Zona Merah seluruh kawasan ini statusnya sama kita hampir Tuntaskan

  • KITA MENENGOK DI MEKAH DAN MADINAH 

Kita juga menengok diberbagai belahan didunia apalagi di Mekah dan Madinah rakyat sangat rindu untuk melihat Mekah untuk menyaksikan Kabah dari Dekat.

Bersujud kembali di Masjidil Haram begitu juga masyarakat di Medinah, mereka pasti  rindu sekali untuk bisa bersujud di Masjid Nabawi,  tapi sampai saat inipun,  mereka belum melakukan sama seperti rindunya kita di Jakarta dan Jagodetabek untuk bisa kembali berkegiatan bersama .

PANDEMI ini terjadinya 100 Tahun sekali Lebaran 1 Tahun sekali.

Insya ALLAH masih di bulan Syawal kita bisa mulai melakukan Transisi ke kehidupan kita yang seperti semula, yaitu Insya ALLAH berinteraksi bertemu dibulan Juni 2020.

Namun kita bisa lakukan bila  didalam 2 Minggu kedepan

    • Kita Disiplin
    • Kita tetap berada diRumah,

Izinkan ini kita menjadikan Pengalaman Unik, 2 Minggu ini bahwa Lebarannya kita semua berada dirumah, kita semua membatasi interaksi

NAH kita HARUS TEGAS SOAL ini, dan Gubernur berharap Kepala Keluarga. Para  Tokoh Agama, Para Tokoh Masyarakat,  Para Alim Ulama dan juga Tokoh Pemerintahan, yang dalam hal ini Gubernur  berharap sepandangan,  karena ini PENTING SEKALI UNTUK IBUKOTA bisa kembali beraktifitas,

Lihatlah Para Pedagang yang beberapa kali Bang  Karni munculkan dalam diskusi di ILC, mereka ingin sekali berkegiatan.

Mereka akan tertunda bisa kembali berkegiatan bila kita tidak turunkan Trend Penularan ini. Mereka tidak bisa melakukan kegiatan secara cepat.

Bila kita milih Relaks,  maka lebih lama lagi kita bisa beribadah di Masjid atau di Gereja atau tempat- tempat lain, karena penularan Covid -19 muncul naik Kembali;

Gubernur DKI  menegaskan :  Jadi Jakarta,  Bisa Indonesia Bisa, Bukan Indonesia Terserah

Jakarta Bisa,  Indonesia Bisa, bila   2 Minggu kita WARGA Jakarta kerjakan dengan DISIPLIN Insya ALLAH Jakarta bisa akan mulai kembali berkegiatan seperti biasa.

Inilah yang harus kita lakukan, ini sebuah    perjuangan, kita harus  mengikhlaskan,  ada satu momen  kebetulan  diujung  Fase landai disitulah ada potensi aktifitas yang massif

Tapi Gubernur DKI,  percaya bahwa masyarakat Jakarta bisa dan Masyarakat Indonesia juga bisa dan kita tidak mengambil pilihan untuk  Terserah tapi kita ambil Pilihan Tanggung Jawab

  • Setiap rumah tangga Tanggung Jawab,
  • Setiap Kampung bertanggung jawab,
  • setiap Kompleks bertanggung jawab

Itu kita kerjakan maka proses Kembali ini akan jauh bisa lebih cepat kembali.

Keputusan ini bukan :

      • Selera Menteri,
      • Bukan Selera Gubernur,
      • bukan selera siapa-siapa.

Keputusan ini adalah mengandalkan “Temuan-temuan Ilmiah,  yang berdasarkan data-data yang begitu banyak yang tadi dipresentasikan hanya satu Aspek

Sesungguhnya digunakan untuk ambil dalam Pengambilan Putusan banyak sekali variable data data yang Gubernur DKI gunakan.

Tidak mungkin semuanya di presentasi disini Tapi semua menunjukan adanya Trend Positif yang tinggal sebentar lagi.

  • MASALAH KETENTUAN PERATURAN MUDIK

Begitu juga termasuk kaitannya dengan Mudik yang tadi disebut bahwa DKI Jakarta memutuskan untuk membatasi pergerakan Gubenur DKI  harus melindungi Warga Jakarta

Bila orang keluar lalu masuk ini potensi menularkan lebih tinggi

Hari ini di Jakarta tadi kita berkomunikasi dengan teman2 yang mengelola orang2 yang datang dari luar Warga Negara Indonesia ada lebih dari 290 Orang yang terdeteksi postif melalui swab mereka adalah warga negara kita yang pulang dari luar mereka sekarang di Karantina

 Kami tidak ingin Jakarta yang sudah kerja keras selama 2 Bulan ini lalu  Warga keluar mudik disana memiliki potensi terpapar lalu kembali masuk ke Jakarta dan apa yang sudah kita kerjakan lalu kemudian menjadi  sia-sia.

Jangan itu terjadi, karena itu Gubernur DKI meyampaikan kepada semua bahwa  Tahun ini TAHAN tapi bukan dengan Himbauan saja.

Karena kalau hanya melakukan Himbauan Jangan Mudik kasihan Petugas di Lapangan mereka memerlukan DASAR HUKUM untuk Menghentikan karena itu di Jakarta Gubernur dki  memutuskan membuat Peraturan Gubernur No 47 Tahun 2020,

Karena kalau  Gubernur DKI hanya memberikan Himbauan pelaksana di Lapangan akan kesulitan menegakan mana Aturannya

Dengan ada Aturan ini, maka Petugas di Lapangan bekerjanya lebih sederhana bahwa semua dilarang tidak ada yang diizinkan untuk bepergian

Begitu juga yang masuk tentu ada pengecualian orang yang sakit terus harus dirawat di Rumah Sakit Rumah Sakitnya di Jakarta pasti  diizinkan.

Orang  yang ada Emergency tentu diizinkan  Ada sektor2 esensial pangan, Misalnya energy Kesehatan mereka harus ada Izin, Namun tidak otomatis misalnya ada orang   bilang saya bekerja bidang  pangan lalu  Anda otomatis bisa pergi…  tidak.

Anda tetap harus mengurus Izin.

Anda datang ke Website https//CoronaJakarta.go.id.id/ lalu di Website itu anda harus mengisi applikasi membuktikan bahwa anda adalah orang yang bekerja disana termasuk surat Dinasnya baru nanti dapat izin.

Dengan begitu Petugas di Lapangan tidak usah mencari Verifikasi

Tunjukkan Selembar Kertas yang berisi Izin disitu ada QR Codenya,  sehingga Petugas di Lapangan tinggal Scan. Begitu di Scan dan Terbukti bahwa itu Datanya Valid maka anda akan diizinkan untuk keluar.

Tapi bila di Scan tidak Valid anda putar Balik.

Kita HARUS TEGAS dan Petugas Petugas di Lapangan sudah juga mendapatkan arahan,  baik itu Petugas dari Pemprov DKI maupun Petugas dari Kepolisian maupun Petugas dari TNI.Bahwa kita jaga sama-sama.

Begitu Ibukota bisa kembali berfungsi maka Insya ALLAH seluruh Indonesia akan merasakan Dampaknya. karena disitulah Pusat Perekonimian, Pusat Pemerintahan

Tapi kalau kita Relaks membiarkan  orang pergi. Membiarkan orang masuk, maka Jakarta Kembali menjadi  tidak aman

Gubernur DKI memiliki Tanggung Jawab Untuk Melindungi Setiap Warga Jakarta

Dan Semua Langkah Konstitutional kita kerjakan untuk melakukan itu,

bukan sekedar HIMBAUAN .

Dibuatkan Aturan disiapkan  Aparat;  Siapkan Anggaran untuk ini biaa terjadi Kembali.

Pak Karni yang kita hadapi sekarang ini adalah Phase – Phase menentukan 2 Minggu Kedepan adalah 2 Minggu yang Menentukan Apakah kita akan kembali ke suasana Bulan suasana buan Maret 2020 dan mengulangi ini lagi atau kita akan masuk ke BABAK BARU YANG biasa disebut sebagai New Normal 2 Minggu Kedepan Gubernur  DKI berharap semuanya DISIPLIN termasuk memilih untuk tidak MUDIK

Lalu bila ini berjalan dengan baik Tanggal 5 Juni 2020  kita masuk Phase Transisi, dimana Phasa Transisi itu mulai kita berkegiatan tentu ada Protokol protokolnya Itu kira Bang Karni yang perlu di Garis Bawahi oleh Semua dalam Pembicaraan mengenai

2 Minggu Ke Depan Termasuk mengenai Lebaran

Perlu Gubernur DKI ulangi lagi, yang disampaikan Gubernur DKI khusus konteksnya Jakarta Datanya Jakarta disitu anjurannya sama bahwa :

  • PSBB masih berlaku
  • Berkumpul orang banyak Tidak Diizinkan,

dan mari sama-sama kita lakukan itu,  Insya ALLAH bulan Syahwal Silahturahmi masih bisa dilakukan ;

Halal Bihalal masih bisa,  ini adalah tradisi yang baik dan Insya ALLAH TAHUN Depan kita akan bisa diberi umur panjang berlebaran bersama dan nanti mengenang bahwa Lebaran 1441 Hjirah adalah Lebaran yang kita lakukan di Rumah Sholatnya dirumah tapi 1442 Hijriyah Insya ALLAH kita sudah bisa berlebaran seperti tahun-tahun sebelumnya.

DEMIKIAN Pak Karni.

CATATAN :

Demikianlah PRESENTASI YANG DIBERIKAN OLEH GUBERNUR DKI Anies Bawesdan di ac ara DIskusi ILC TVONE dengaen TEMA 3ILC TVONE LEBARAN ALA CORONA

Perlu dicatat bahwa Setelah Presentasi Tersebut Bang Karni Ilyas masih mengajukan pertanyaan kepada Gubernur DKI setelah selesai Presentasi diatas, namun untuk sementara Penulis cukupkan sampai sekian dahulu.

Mungkin kemudian, jika ada waktu Penulis akan melakukan   Lanjutan CATATAN atas Tanya Jawab dari Bang Karni Ilyas maupun tanggapan  Gubernur DKI Anies Bawesdan.

JAKARTA 21 Mei 2020 di EDIT tanggal 22 Mei 2020 

Penulis  Independend – NON Partisan     

Agung Supomo Suleiman

LINK ke :

SEKILAS GAMBARAN PANDEMIC COVID 19 

CATATAN SURVIVE HADAPI PENDEMIC COVID 19

 

 

 

 

 

Tinggalkan sebuah Komentar »

Belum ada komentar.

RSS feed for comments on this post. TrackBack URI

Tinggalkan komentar

Buat Blog di WordPress.com.

GLOBAL INDONESIA DAILY

MENANGKAP FENOMENA PERISTIWA DUNIA DAN INDONESIA

Mollyta Mochtar

Travel and Lifestyle Blogger Medan

The Signs

Dan di bumi itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang yakin, dan (juga) pada dirimu sendiri. Maka apakah kamu tiada memperhatikan?’ (adz-Dzariyat: 20)